Profil Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Prabowo dan Ketum Demokrat

AHY lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 10 Agustus 1978. Ia merupakan anak pertama dari SBY dan Ani Yudhoyono. AHY memiliki adik bernama Edhie Baskoro Yudhoyono yang lahir pada 1980.

AHY mengenyam pendidikan sekolah dasar di Bandung, Timor Timur, Amerika Serikat, dan Jakarta. AHY harus berpindah-pindah karena mengikuti sang ayah yang dipindahtugaskan.

Agus kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 5 Bandung. Lulus SMP, AHY melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Semasa SMA, AHY mengikuti sejumlah organisasi. Ia menjadi Ketua OSIS dan mendirikan pleton patroli keamanan sekolah (PKS). AHY menjadi lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara pada 1997 dan memperoleh medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas.

Lulus SMA, AHY mengikuti jejak ayahnya, berkarier di militer. AHY memulai pendidikan di Akademi Militer Magelang pada 1997. Putra sulung SBY itu lulus pada 2000 dengan predikat siswa terbaik dan meraih medali Adhi Makayasa. AHY juga memperoleh pedang Tri Sakti Wiratama.

Setahun kemudian, AHY melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel. AHY juga lulus sebagai siswa terbaik. AHY kemudian bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Setelah bergabung dengan Kostrad, AHY ditugaskan menjadi komandan peleton Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak di Brigif Linud 17 Kostrad. Pada 2002, AHY ditugaskan dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh. AHY yang bertugas di Aceh terpilih menjadi komandan tim khusus.

Pulang dari aceh, AHY mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dan meraih predikat lulusan terbaik. Ia lalu menjabat sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak.

Pada 2005, AHY menikah dengan artis Anissa Larasati Pohan. Dari hasil pernikahannya tersebut, mereka dikaruniai seorang putri yang diberi nama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

AHY juga pernah ditugaskan sebagai perwira pasukan perdamaian Kontingen Garuda XXIII-A di Lebanon. Setelah dua tahun ditugaskan sebagai pasukan perdamaian, AHY kembali ke Indonesia dan membantu pembentukan Universitas Pertahanan.

AHY ditugaskan sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan. AHY juga sempat melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Perwira, Fort Benning, Amerika Serikat.

Pulang dari AS, AHY ditugaskan sebagai Kepala Seksi 2 Operasi di Satuan elit Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17. Ia lalu kembali melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seksoad) pada 2014.

Setelah menyelesaikan studi, AHY didapuk menjadi Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning. Posisi ini kemudian ditinggalkan AHY yang memutuskan pensiun dini dan terjun ke politik.

Semasa penugasan militer, AHY juga menempuh kuliah hingga memiliki tiga gelar yakni Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University di Singapura, Master in Public Administration di Harvard University, dan Master of Arts in Leadership dan Management dari Webster University.

Keputusan AHY terjun ke dunia politik saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. AHY saat itu ditunjuk Partai Demokrat sebagai calon gubernur dan berpasangan dengan Sylviana Murni.

Pilgub DKI saat itu diikuti tiga pasangan calon, yakni AHY dan Sylviana Murni, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Pada Pilgub DKI 2007, AHY tersingkir di putaran pertama. AHY melanjutkan karier politik setelah ditunjuk sebagai Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.

Pada 15 Maret 2020, AHY didapuk sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.