Safari Politik Saat Natal, Zulhas Temui Ketua PW Muhammadiyah Jatim
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas, melakukan safari politik di Jawa Timur. Pada hari Minggu (25/12/2022), Zulhas melakukan salat subuh berjamaah di Masjid Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur.
Setelah salat subuh, Zulhas bertemu dengan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim terpilih, Sukadiono.
“Selamat untuk Sukadiono yang baru saja terpilih aklamasi dan akan memimpin PWM Jatim 5 tahun ke depan,” ujar Zulhas dalam keterangannya.
1. Zulhas doakan Sukadiono
Menteri Perdagangan itu kemudian mendoakan Sukadiono yang baru terpilih sebagai Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur. Zulhas berharap, semua kebaikan senantiasa menyertai Sukadiono.
“Doa kita semua semoga yang terbaik selalu didapat PWM Jatim. Kita optimis Pak Sukadiono bisa membawa PWM makin relevan dan berkemajuan,” ucap dia.
2. PAN siap berkolaborasi dengan Muhammadiyah
Lebih lanjut, Zulhas menegaskan, PAN siap berkolaborasi dengan Muhammadiyah. Menurutnya, kalau mau maju, hendaknya bergandengan tangan dengan Muhammadiyah.
“Selaku Mendag, kami siap berkolaborasi dengan PWM Jatim terutama terkait perberdayaan ekonomi,” kata dia.
3. Zulhas dan PAN disebut makin dekat dengan NU
Sebelumnya, Zulhas menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari, Nganjuk, pada Sabtu (24/12/2022) malam.
Setibanya di lokasi Muskerwil NU Jatim, Zulhas yang hadir bersama Pimpinan Ponpes Sidogiri, KH Fuad Noerhasan, disambut langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.
Dalam sambutannya, Kiai Marzuki menyebut bahwa Zulhas yang merupakan Ketua Umum PAN memang dekat dengan NU.
"Selamat datang juga Mendag, ini Kiai juga kalau di Lampung ini, Kiai Zulkifli Hasan yang sekaligus juga Ketua Umum PAN. Rasa-rasanya PAN ini sekarang semakin dekat kepada NU, ketimbang yang lain," ujar Marzuki yang disambut tepuk tangan riuh hadirin peserta Muskerwil NU Jatim.
Disebut kiai, Zulhas mengaku hanya seorang lulusan PGA (Pendidikan Guru Agama). "Pak Kiai Marzuki dan para Masyaikh yang kami hormati, saya ini hanya seorang lulusan PGA, kalau tidak merantau mungkin hanya jadi guru biasa atau P3NTR," ujar Zulhas.