Sekjen PDIP Bocorkan Kader Perempuan yang Diajukan di Pilkada Jabar

10 Agu 2024, 07:30 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membocorkan sosok yang akan diajukan partainya di Pilkada Jawa Barat (Jabar) adalah seorang perempuan. Padahal, selama ini nama yang digadang-gadang partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut merupakan Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono.

"Ya ada seorang kader perempuan yang hebat. Yang nanti akan diumumkan pada waktu yang tepat," ungkap Hasto, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024).

Menurut politisi PDIP asal Yogyakarta itu, sosok kader perempuan tersebut merupakan opsi-opsi baru yang akan diajukan. Apalagi, partai-partai di dalam naungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah sepakat mengajukan kader Partai Gerindra, Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat.

"Kami juga mencari opsi-opsi baru untuk yang ada di Jawa Barat. Apalagi ini benih-benih nasionalisme sangat kuat dalam Agustus ini," katanya.

Jadi, siapa kader perempuan hebat yang dimaksud?

1. Rieke Diah Pitaloka sempat masuk bursa cagub PDIP di Pilkada Jabar

Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka. (www.instagram.com/@riekediahp

Sementara, juru bicara PDIP, Cyril Raol Hakim atau Chico Hakim mengatakan, selain Ono Surono, ada pula Rieke Diah Pitaloka yang menjadi kader unggulan di Jabar. Perempuan yang duduk sebagai anggota Komisi VI DPR itu akhir-akhir ini mendapat sorotan publik, lantaran ia kerap mengkritisi kebijakan mitranya di parlemen.

Terbaru, Rieke ikut mengawal kasus pembunuhan yang dilakukan anak mantan anggota DPR, Ronald Tannur. Pada akhir Juli lalu, ia mendampingi keluarga Dini Sera melaporkan hakim yang mengadili perkara Ronald Tannur ke Komisi Yudisial (KY). Ia mendesak Komisi Yudisial memeriksa dugaan pelanggaran kode etik terhadap tiga hakim yang mengadili kasus Ronald Tannur.

"Di Jawa Barat ada nama Mbak Rieke Diah Pitaloka. Tentunya ada nama-nama lain yang juga masih kami cermati," ujar Chico ketika dikonfirmasi hari ini.

Namun, menurut Chico, PDIP belum resmi memutuskan siapa yang akan diusung di Pilkada Jabar.

2. Dedi Mulyadi diajukan sebagai cagub di Jabar oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM)

Politisi Partai Gerindra, Dedi Mulyadi. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sementara, partai-partai di bawah Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengajukan Dedi Mulyadi maju Pilkada Jabar. Dedi juga didukung Partai Golkar yang memiliki kader unggulan, Ridwan Kamil.

Dukungan Golkar disampaikan utusan khusus Airlangga Hartarto, Singgih Januratmoko. Dalam jumpa pers yang diadakan secara mendadak, Singgih membenarkan ia diutus Airlangga terkait perhelatan Pilkada Jawa Barat.

"Kami selaku pengurus di DPP, bersilaturahmi dengan Pak Dedi Mulyadi. Kedua, kami berdiskusi ke depan bagaimana supaya Jawa Barat lebih baik lagi. Intinya bahwa kami mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat," ujar Singgih di Bandung pada 2 Agustus 2024.

Dedi pun mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Partai Golkar. Ia mengatakan, dukungan resmi masih menunggu persetujuan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Kalau tunangan, lalu kawinan, akad nikah harus persetujuan orang tua. Kalau saya sebagai calon pengantinnya sih setuju. Tetapi kan persetujuan harus nanti direstui dan aktanya harus ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto," tutur Dedi.

3. Jusuf Hamka on the way ke Pilkada Jawa Barat

Jusuf Hamka (IDN Times/Tata Firza)

Sementara, politikus senior Partai Golkar, Jusuf Hamka digeser untuk berlaga di Pilkada Jawa Barat. Sebab, Golkar menarik Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta.

"Karena Partai Golkar per hari ini sudah mengusung Kang Dedi Mulyadi untuk maju di Jawa Barat, tapi disepakati wakilnya dari Partai Golkar. Di Golkar itu untuk wakil sudah ada nama-nama. Mulai dari Pak Ade Ginanjar, Ahmad Hidayat, Ibu Atalia Praratya, Erwan Setiawan, termasuk Bapak Jusuf Hamka," ujar Ridwan Kamil di depan rumah dinas Airlangga pada Kamis malam, 8 Agustus 2024.

Ia menambahkan berdasarkan analisis terbaru di internal Partai Golkar, Jusuf dianggap lebih pas maju di Pilkada Jabar ketimbang Jakarta. "Karena kalau maju di Jakarta kan gak mungkin (paslon) Golkar-Golkar," katanya.

Ia menambahkan Jusuf Hamka memenuhi sejumlah kriteria dari calon pemimpin yang dibutuhkan di Jabar. Mulai dari bisnis Jusuf yang berada di Jabar, dianggap dekat dengan ulama, hingga seorang muslim yang taat.

"Beliau juga nothing to lose dan sudah selesai dengan hidupnya. Saya kira rakyat Jawa Barat bisa menerima kehadiran Pak Jusuf Hamka," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.