Sinta, Ibunda Penganiaya Calista Ternyata Tidak Lulus SD

26 Mar 2018, 14:03 WIB

IDN Times/Indiana Malia

Karawang, IDN Times - Penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya bayi bernama Calista mendapat perhatian dari masyarakat. Sebab pelaku penganiayaan itu tak lain ibunya sendiri.

Seperti diketahui, Calista (15 bulan) meninggal di RSUD Karawang, Jawa Barat, pada Minggu 25 Maret 2018, pukul 09.56 WIB. Ia sempat mengalami koma selama 16 hari akibat disiksa oleh ibunya yang bernama Sinta.

Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan tekanan hidup dan kesulitan ekonomi menjadi salah satu penyebab Sinta melakukan penganiayaan terhadap Calista. Namun tak hanya itu penyebabnya,

1. Sinta tidak lulus sekolah dasar

Default Image IDN

Kakek dari Almarhum bayi Calista, Syarif Hidayat (64) mengatakan anaknya (Sinta) tidak mengenyam pendidikan sehingga tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk merawat dan membesarkan anak.

"Sinta itu gak sekolah, boro-boro tamat SMA, SD pun gak tamat dia," ujar Syarif kepada IDN Times di rumahnya Kampung Jatirasa Barat, RT 004 RW 001, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Jawa Barat, Senin (26/03).

2. Tidak sekolah karena dirawat sang bibi

Default Image IDN

Syarif mengatakan sejak kecil Sinta tidak dirawat dan dibesarkan oleh dirinya dan juga almarhumah istrinya, melainkan oleh adiknya (bibinya Sinta). Hal ini berbeda dengan 7 orang saudara kandung lainnya.

Namun, Syarief enggan memberikan alasan kenapa hanya Sinta yang diserahkan kepada adiknya tersebut.

3. Sinta tidak boleh sekolah

Default Image IDN

Hal tersebut yang kemudian membuat Sinta tidak mengenyam pendidikan sekolah hingga tamat, berbeda dengan 7 orang saudara kandung lainnya yang tamat sekolah hingga Sekolah Menengah Atas.

"Karena gak boleh (sekolah) sama Emak (bibi) itu, ya saya gak mau ambil pusing aja gak mau ribut-ribut kenapa si Sinta gak disekolahin sama si Emak," terang Syarief.

4. Berharap Sinta bisa dibebaskan

Default Image IDN

Syarief yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan di Pondok Pesantren Al Baghdadi Karawang ini mengatakan dirinya menyerahkan seluruh proses hukum terhadap anaknya tersebut kepada pihak Kepolisian.

"Ya pokoknya kita serahkan semua ke Kepolisian, tapi saya berharap Sinta bisa dikembalikan ke keluarga tanpa menjalani proses pengadilan," ungkap Syarief.