Jokowi Tawarkan Demokrat Masuk Koalisi, Tapi...

Alasan Demokrat tak bergabung di koalisi bukan Jokowi

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan alasan Partai Demokrat tidak bergabung ke dalam koalisi petahana Joko "Jokowi" Widodo. Sebelumnya, SBY menyampaikan bila terdapat hambatan dan rintangan untuk bisa masuk ke koalisi Jokowi. Sehingga, Demokrat pun memutuskan untuk mencari jalur di luar koalisi petahana.

"Dengan pertemuan dengan Pak Prabowo tadi malam, apakah berarti tidak ada lagi kemungkinan untuk Partai Demokrat berkoalisi dengan Jokowi? Saya ingin memberikan jawaban," kata SBY di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).

Wah apa ya kira-kira alasannya?

1. Jokowi telah beberapa kali mengajak Demokrat gabung dalam koalisi

Jokowi Tawarkan Demokrat Masuk Koalisi, Tapi...Dok. IDN Times

SBY menerangkan, selama kurang lebih satu tahun Demokrat telah menjalin komunikasi yang baik dengan Jokowi. Bahkan, 6 bulan terakhir ini, komunikasi yang dijalin cukup intensif.

"Pada bulan Oktober 2014 saya masih presiden, Pak Jokowi sudah menjadi presiden terpilih, mengatakan kepada saya 'apakah tidak baik kalau Demokrat berada di dalam pemerintahan?' Saya jawab, 'barangkali tidak tepat karena dalam Pilpres Partai Demokrat tidak mengusung Jokowi dan Prabowo," cerita SBY mengingat kembali saat itu.

Kemudian, saat bertemu lagi dengan Jokowi di tahun 2014, SBY sempat mendapatkan tawaran yang sama dari Jokowi untuk kembali bergabung di dalam pemerintahan.

"Bapak Jokowi mengulangi lagi. Apakah tidak sebaiknya Partai Demokrat berada di dalam pemerintahan? Jawaban saya masih sama," sambungnya.

2. SBY beberapa kali melakukan pertemuan dengan Jokowi

Jokowi Tawarkan Demokrat Masuk Koalisi, Tapi...Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/Aloysius Jarot Nugroho)

Selanjutnya, setelah aksi damai 411 dan 212, SBY mengaku sempat mendapatkan tuduhan menjadi dalang di balik aksi tersebut. Hingga akhirnya, karena tuduhan yang dilontarkan kepadanya itu, ia pun menemui Jokowi di Istana Negara untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut.

Setelah pertemuan di Istana Negara itu lah, komunikasi yang dibangun antara Partai Demokrat dan juga Jokowi semakin terjalin hangat. "Kemudian pertemuan kami sering kami lakukan. Semangatnya menjadi kalau emang cocok, Demokrat bisa mengusung beliau dalam Pilpres 2019," ujar SBY.

Dengan semangat koalisi tersebut, Demokrat bisa kembali berkontribusi untuk rakyat melalui pemerintahan jika Jokowi kembali lagi terpilih. "Semangatnya di situ. Dan itu terus berlangsung hingga bulan Mei tahun ini. Dua bulan yang lalu. Yang semula pertemuan di Istana Negara, dua kali pertemuan di Istana Bogor," lanjutnya.

3. Partai koalisi Jokowi menjadi salah satu hambatan Demokrat

Jokowi Tawarkan Demokrat Masuk Koalisi, Tapi...IDN Times/Teatrika Handiko Putri

SBY yakin, Jokowi sungguh-sungguh mengajak Demokrat berada di dalam koalisinya. Namun, ada beberapa faktor yang membuat Demokrat susah untuk bergabung bersama koalisi Jokowi.

"Setiap kami bertemu dengan Pak Jokowi, selalu saya bertanya. Pak Jokowi apakah kalau Demokrat berada di dalam koalisi, partai-partai koalisi itu bisa menerima kehadiran kami? Beliau menjawab, 'ya bisa karena presidennya saya'," ucap SBY.

Namun, SBY mengungkapkan bahwa jalan menuju koalisi Jokowi memang masih belum terbuka untuk Demokrat. "Kalau rekan-rekan wartawan jeli mendengar pernyataan para koalisi partai di Bogor, bunyinya kurang lebih seperti ini 'Kalau parpol yang di sana gagal dan ingin bergabung ke koalisi Pak Jokowi, harus disepakati oleh semua partai-partai di koalisi," kata SBY.

Baca juga: SBY: Banyak Sekali Rintangan Menuju Koalisi Jokowi

"Saya ini orang tua, saya mengerti maksudnya bahwa tidak mudah bagi Demokrat berada di dalam. Plus satu dua informasi yang kami dapatkan," lanjutnya.

4. Demokrat mencari jalan lain untuk berkoalisi

Jokowi Tawarkan Demokrat Masuk Koalisi, Tapi...IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Oleh karena itu, sambung SBY, setelah tak mendapatkan jalan menuju koalisi Jokowi, Demokrat pun memutuskan untuk mencari jalur lain mencari koalisi. Salah satunya adalah dengan Gerindra.

"Saya menghormati beliau (Jokowi) yang pernah mengajak bersama-sama di dalam pemerintahan, tetapi barangkali jalan tidak terbuka dengan baik, sehingga dalam sisa waktu kurang dari 3 minggu ini, kami harus menentukan jalan yang lain," terangnya.

Baca juga: Soal AHY Jadi Cawapres, Prabowo: Why Not?

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya