Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengultimatum dua saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak. Sebab, keduanya sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan KPK sebagai saksi.
"Kedua saksi tersebut juga telah dilakukan pemanggilan patut sebanyak dua kali oleh tim penyidik," kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Kamis (17/11/2022).
Dua saksi itu adalah Betty Pagawak dan Amar Pagawak. Keduanya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"KPK mengingatkan agar kooperatif untuk hadir pada pemanggilan berikutnya," kata Ali.
Diketahui, Ricky HAM Pagawak diduga telah menerima Rp24,5 miliar usai memberikan sejumlah proyek pada beberapa kontraktor.
Ada tiga kontraktor yang diduga memberi suap pada Ricky usai mendapat paket pekerjaan proyek infrastruktur di Kabupaten Mamberamo.
Mereka adalah Simon Pampang (Direktur PT Bina Karya Raya), Jusiendra Pribadi Pampang (Direktur PT Bumi Abadi Perkasa), dan Marten Toding (Direktur PT Solata Sukses Membangun).
Ricky yang juga Politikus Partai Demokrat itu sudah dicegah KPK ke luar negeri. Namun, ia diduga berhasil lolos ke Papua Nugini.
Selain Ricky Ham Pagawak, KPK mempunyai utang menangkap tersangka korupsi yang kabur. Mereka adalah eks Calon Legislatif PDIP, Harun Masiku; Tersangka Kasus E-KTP Paulus Tanos; mantan Panglima GAM, Izil Azhar, dan Kirana Kotama.