Surabaya, IDN Times - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin, telah menargetkan suara Pilpres 2019.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan target tim pemenangan pada Pilpres 2019 sebesar 70 persen. Target tersebut ditetapkan berdasarkan pencapaian hasil kerja Jokowi selama memimpin Indonesia. TKN meyakini bisa mencapai target tersebut.
Sesuai hasil Rakernas TKN di Surabaya, Hasto mengatakan, tim pemenangan menyepakati target suara pada Pilpres 2019 sebesar 70 persen. Melihat kemampuan pemerintahan Jokowi-JK selama empat tahun ini, TKN yakin bisa meraih target tersebut.
"Rakernas Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin menyepakati pencapaian target Pilpres sebesar 70 persen. Penetapan target ini dilakukan berdasarkan kemampuan pemerintahan Jokowi-JK di dalam meletakkan fondasi Indonesia yang semakin berdaulat, mandiri dan berkebudayaan, membangun rasa percaya diri, optimisme," kata Hasto di Hotel Empire, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10).
Untuk mencapai target tersebut, Hasto menjelaskan, sembilan partai Koalisi Indonesia Kerja akan bertekad menggerakkan seluruh elemen kepartaian, agar bisa menaikkan suara elektoral Jokowi-Ma'ruf.
"Baik struktur partai, kepala daerah, dan wakil kepala daerah, seluruh anggota legislatif di semua tingkatan, serta seluruh anggota partai untuk bergerak serentak memenangkan pasangan Joko Widodo dan Kiai Ma’ruf Amin," papar Hasto.
Menurut Hasto tim pemenangan akan lebih berkoordinasi dan bersinergi untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Mulai dari partai, relawan, tokoh, hingga seluruh elemen masyarakat.
"Berkaitan dengan hal tersebut, maka seluruh kelengkapan organisasi pemenangan di tingkat kabupaten atau kota, kecamatan, dan desa diselesaikan paling lambat 15 November 2018," ucap dia.
Selain itu, kata Hasto, TKN juga sepakat meningkatkan disiplin, koordinasi, dan kerja sama seluruh elemen pemenangan, guna meningkatkan elektabilitas pasangan calon. Berkaitan dengan hal tersebut, setiap calon anggota legislatif di semua tingkatan wajib melakukan sosialisasi pasangan calon.
"Penegakan sanksi disiplin organisasi bagi seluruh anggota dan kader partai yang terbukti mengampanyekan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lain, akan diberlakukan sesuai mekanisme dan peraturan setiap partai politik Koalisi Indonesia Kerja," ungkap dia.
Kubu Jokowi mulai 'ngegas' neh. Jangan sampai ada yang ketinggalan, pak.