TNI Kerahkan 12 Ribu Prajurit untuk Jaga Acara World Water Forum Bali

- TNI kerahkan 12 ribu personel untuk mengamankan WWF ke-10 di Bali.
- TNI mengerahkan sejumlah alutsista, termasuk tujuh kapal perang dan 1.060 prajurit AL.
- Panglima TNI meminta koordinasi dengan BMKG dan BAIS untuk antisipasi bencana dan ancaman selama acara berlangsung.
Jakarta, IDN Times - Mabes TNI kerahkan sekitar 12 ribu personel untuk mengamankan mengamankan acara World Water Forum (WWF) ke-10 yang bakal digelar di Bali pada 18 Mei-25 Mei 2024. TNI menyebut 12 ribu personel itu berasal dari tiga matra dan Kodam Bali.
"Seluruhnya total ada sekitar 12 ribu orang yang akan dikerahkan. Dari Kodam Bali yang akan menjadi penanggung jawab di sana," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Nugraha Gumilar ketika dikonfirmasi pada Jumat (10/5/2024).
Para prajurit TNI itu sudah berada di Pulau Dewata sejak pekan ini. Selain prajurit, TNI juga mengerahkan sejumlah alutsista. TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan tujuh kapal perang yang terdiri dari dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit dan tiga kapal patroli cepat. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI, I Made Wira Hady Arsanta mengatakan ada pula 1.060 prajurit dari matranya untuk mengawal rangkaian acara WWF di Bali.
1. Tujuh kapal perang dikerahkan untuk kawal acara WWF di Bali

Lebih lanjut, Wira menjelaskan jenis kapal perang yang dikerahkan oleh TNI AL untuk memastikan keamanan WWF ke-10 di Bali. Tujuh kapal perang tersebut yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr. Soeharso-990.
"Ada juga dua helikopter, searider, dan LCVP (Landing Craft Vehicle Personel atau sekoci pendarat amfibi)," kata Wira kepada media di Jakarta pada 29 April 2024 lalu.
KRI dr. Soeharso-990 merupakan kapal rumah sakit yang dikerahkan demi kepentingan darurat.
2. Panglima TNI minta antisipasi terjadinya bencana alam saat perhelatan WWF ke-10

Sementara, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sudah menerima paparan dari Pangkogabwilhan II, Marsekal Muda Khairil Lubis terkait kesiapan TNI dalam pengamanan WWF ke-10. Jenderal Agus pun meminta kepada Pangkogabwilhan II dan Pangdam IX/Udayana untuk berkoordinasi dengan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Agus khawatir di tengah perhelatan WWF dapat terjadi bencana seperti gempa atau banjir besar.
"Karena memprediksi cuaca pun sangat berpengaruh terhadap kondisi tamu yang hadir maupun anggota yang melaksanakan tugas agar terjamin keamanannya," kata Agus seperti dikutip dari keterangan tertulis pada hari ini.
Jenderal Agus juga berpesan kepada Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI agar memitigasi setiap kemungkinan ancaman yang timbul. "Antisipasi segala ancaman yang ada. Ancaman dari 9 komponen strategi dibaca benar-benar lalu dimitigasi sehingga dapat diatasi sebelum terjadi," tutur dia lagi.
3. WWF ke-10 jadi acara internasional yang diadakan di era Jokowi

Sementara, World Water Forum (WWF) ke-10 menjadi acara internasional yang digelar di era kepemimpinan Jokowi. Sebab, ia bakal lengser dari kursi presiden pada 20 Oktober mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan mengatakan semua persiapan sudah berjalan baik. Total akan ada menteri dari 193 negara yang berkumpul di Bali.
WWF ke-10, kata Luhut, bakal membahas isu utama yakni air untuk kesejahteraan. "Ke depan air ini menjadi masalah serius di dunia. Itu sebabnya forum ini sangat penting," kata Luhut di Bali pada 20 April 2024 lalu.
Lebih lanjut, mantan Kepala Staf Presiden (KSP) itu juga ingin memberikan kenang-kenangan di agenda internasional terakhir yang dipimpin oleh Jokowi. "Kami mau membuat event to remember, forum internasional terakhir di era Presiden Jokowi. Kami ingin Pak Jokowi memiliki kenangan tersendiri mengenai agenda ini," tutur dia lagi.