Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tokoh KAMI Ditangkap, MPR Ingatkan Polisi Bersikap Humanis

Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani (Kanan) memberikan keterangan pers usai rapat konsolidasi pemenangan Pilkada di Sumut, Minggu (19/1) petang (IDN Times/Prayugo Utomo)
Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani (Kanan) memberikan keterangan pers usai rapat konsolidasi pemenangan Pilkada di Sumut, Minggu (19/1) petang (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengimbau aparat kepolisian agar bersikap humanis, dalam menangani perkara penangkapan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan, serta belasan anggota Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) dan Pelajar Islam Indonesia (PII).

“Mereka adalah sosok yang terus-menerus menyuarakan berbagai macam keprihatinan terhadap apa yang dirasakan oleh rakyat saat ini," kata Muzani lewat keterangan tertulisnya, Kamis (15/10/2020).

1. Muzani sebut mereka yang ditangkap sebagai aktivis sejati

Massa aksi penolak UU Cipta Kerja melempar batu ke arah polisi di Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Massa aksi penolak UU Cipta Kerja melempar batu ke arah polisi di Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sebab, menurut Muzani, mereka sedang merespons isu yang berkembang dan masih dalam menjalankan haknya untuk berbicara dan berdemokrasi.

“Saya pribadi merasa bahwa mereka yang ditangkap itu adalah kawan-kawan, saudara-saudara yang merupakan seorang aktivis sejati," ungkap Muzani kepada wartawan di Lampung, Rabu, 14 Oktober 2020.

2. Muzani imbau pengunjuk rasa tidak arogan

Polisi memadamkan api ban bekas di tengah jalan. IDN Times/Zainul Arifin
Polisi memadamkan api ban bekas di tengah jalan. IDN Times/Zainul Arifin

Muzani juga menyatakan keprihatinan atas sejumlah unjuk rasa di sejumlah wilayah Indonesia selama sepekan belakangan. Namun, momen yang sakral dan dilindungi negara lewat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum itu justru dinodai dengan aksi kekerasan.

Oleh karena itu, politikus Partai Gerindra itu berharap unjuk rasa yang digelar masyarakat berjalan damai dan kondusif. Sehingga aspirasi dapat tersampaikan tanpa merugikan orang lain.

"Keprihatinan ini tentu saja menjadi sesuatu yang penting, karena tujuan dari unjuk rasa itu adalah menyampaikan perasaan, agar perasaan tentang persoalan yang dikemukakan itu bisa terungkap," kata Muzani.

3. Delapan tokoh KAMI ditangkap dan dijerat pasal UU ITE

Suasana saat Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Selasa (18/8/2020) di Taman Proklamasi (Youtube.com/realitaTV)
Suasana saat Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Selasa (18/8/2020) di Taman Proklamasi (Youtube.com/realitaTV)

Sebelumnya, polisi menangkap delapan anggota dan petinggi KAMI. Empat di antaranya dari Jakarta yakni deklarator KAMI, Anton Permana, anggota Komite Eksekutif Syahganda Nainggolan, deklarator yang juga Komite Eksekutif Jumhur Hidayat dan Kingkin Anida. Lalu, dari Medan yakni Juliana, Devi, Khairi Amri, dan Wahyu Rasari Putri.

Walau ada sejumlah petinggi KAMI, polisi tidak melihat jabatan mereka dan dipersangkakan dengan Pasal 45 a ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 160 KUHP tentang penghasutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
Rochmanudin Wijaya
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us