Kronologi Tenggelamnya KM Putri Sakinah di Perairan Labuan Bajo

- KM Putri Sakinah tenggelam di perairan Labuan Bajo pada 26 Desember 2025.
- Mesin kapal mati dan diterjang ombak tinggi, menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam.
Jakarta, IDN Times - Kapal wisata KM Putri Sakinah (27 GT) tenggelam di perairan Selat Padar, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (26/12/2025) malam.
Pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI AL, KSOP, Lanal, komunitas penyelam profesional, serta unsur masyarakat. Sejumlah armada dikerahkan, antara lain Kapal Gratin P-211, RIB Lanal, RIB KSOP, dan Kapal KN SAR Puntadewa 250 yang tiba dan bergabung pada Minggu (28/12/2025) malam. Nelayan setempat juga diimbau melaporkan jika menemukan tanda-tanda korban.
1. Mesin kapal mati dan diterjang ombak tinggi

KM Putri Sakinah bertolak dari Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo sekitar pukul 13.00 WITA dengan membawa 11 orang penumpang. Di antaranya Fernando Martín Carreras (44), istri, empat anak berusia 7–12 tahun, seorang pemandu wisata, serta empat anak buah kapal (ABK) termasuk kapten.
Tujuan awal kapal adalah Pulau Kambing sebelum melanjutkan perjalanan wisata. Setelah singgah dan makan malam, kapal kembali berlayar sekitar pukul 20.00 WITA dengan tujuan Pulau Komodo atau Pulau Padar.
Sekitar 30–45 menit kemudian pada pukul 20.30-20.45 WITA, saat melintasi Selat Padar, mesin KM Putri Sakinah mendadak mati. Dalam kondisi gelap dan cuaca ekstrem, kapal diterjang gelombang setinggi sekitar 2–3 meter hingga akhirnya terbalik dan tenggelam. Lokasi kejadian berada sekitar 23 mil laut di barat Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
2. Hambatan dalam mengevakuasi korban

Upaya penyelamatan awal menghadapi hambatan serius akibat hujan lebat, angin kencang, arus deras, dan gelombang tinggi. Meski demikian, Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan tujuh orang penumpang, sebagian di antaranya dibantu kapal KM Neptune yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
"Kondisi cuaca ekstrem dan kegelapan malam menghambat operasi awal, namun tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan tujuh penumpang, termasuk dibantu kapal KM Neptune yang melintas," ujarnya Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, dalam keterangan yang diterima Sabtu (27/12/2025).
Sebelumnya, Tim SAR gabungan dalam pencarian hari kedua terhadap empat orang korban yang dilaporkan hilang akibat kecelakaan kapal wisata di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo menemukan serpihan badan kapal sejauh lima nautical mile dari lokasi kejadian.
Pada pencarian hari ketiga, Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edy Suryono menyatakan, menemukan sejumlah barang milik kapal wisata bernama KM Putri Sakinah yang ditumpangi para korban.
3. Satu korban ditemukan di hari keempat

Operasi pencarian hari keempat membuahkan hasil tragis. Pada Senin (29/12/2025) pagi sekitar pukul 06.05 WITA, warga Pulau Serai melaporkan penemuan satu jenazah perempuan yang mengapung di perairan utara Pulau Serai. Tim SAR segera mengevakuasi jenazah menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat.
“Kami langsung mengerahkan Tim SAR Gabungan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Pos SAR Manggarai Barat untuk evakuasi. Jenazah tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo pukul 07.30 WITA dan segera dibawa ke RSUD Komodo menggunakan ambulans KPP Labuan Bajo,” kata Kepala Kantor SAR Maumere selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Fathur Rahman.
Jenazah tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo pukul 07.30 WITA dan langsung dibawa ke RSUD Komodo menggunakan ambulans KPP Labuan Bajo. Ibu dan keluarga korban turut mendampingi proses identifikasi medis oleh tim forensik. Jenazah tersebut diduga merupakan salah satu anak perempuan Fernando Martín Carreras yang sebelumnya dilaporkan hilang.
4. Pencarian tiga korban masih berlanjut

Hingga kini, Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian terhadap tiga korban lainnya, yakni Fernando Martín Carreras serta dua anaknya yang belum ditemukan. Operasi SAR terus diperkuat dengan tambahan personel, peralatan, dan dukungan armada laut.
Sementara itu, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi Tujuh orang yang selamat, termasuk istri Fernando (Martines Ortuno Mar Amanda) dan satu putrinya (Martines Ortuno Marialia) yang mendapat pendampingan di Labuan Bajo.



















