Triyono Martanto Sudah 3 Kali Gagal Ikut Seleksi Calon Hakim Agung

28 Mar 2023, 16:23 WIB

Calon Hakim Agung Triyono Martanto (Dok.IDN Times/Komisi Yudisial)

Jakarta, IDN Times - Calon hakim agung Triyono Martanto mengaku sudah empat kali mengikuti seleksi calon hakim agung. Hal itu ia sampaikan saat uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI.

Anggota Komisi III DPR RI, Adies Kadir, pada awalnya menyinggung pertemuannya dengan Triyono yang ketiga kalinya di DPR.

"Ketemu lagi kita ya pak. Jadi Pak Triyono ini berturut-turut pertama, kedua, dan ketiga, kita masih segar ingatan karena berturut-turutnya pak," kata Adies dari meja pimpinan sidang, Selasa (28/3/2023).

1. Triyono jelaskan sudah tiga kali ikut seleksi calon hakim agung tak lolos

Calon Hakim Agung Triyono Martanto (Dok.IDN Times/Mahkamah Konsitusi)

Triyono menjelaskan dia memang sudah pernah mengikuti seleksi calon hakim agung sebanyak tiga kali. Sehingga pada tahun ini, dia mengikuti seleksi untuk yang keempat kalinya.

"Jadi saya 2019 dulu ikut (seleksi), kemudian 2020, pada saat itu tidak ada hakim agung dari Tata Usaha Negara (TUN) yang diloloskan oleh KY," kata dia.

Kemudian, Triyono mengikuti kembali seleksi calon hakim agung pada 2021 dan lolos oleh Komisi Yudisial (KY) ke DPR. Namun pada 2021, dia tak disetujui DPR.

"Jadi 2021 saya ikut lagi di DPR hanya tidak mendapat persetujuan. Terus selanjutnya saya ikut lagi yang sekarang ini," ujarnya.

2. Harta Triyono Martarto Rp51,2 miliar

Ilustrasi gedung Mahkamah Agung di Jakarta Pusat (www.mahkamahagung.go.id)

Triyono Martanto merupakan seorang calon hakim agung pada Mahkamah Agung (MA) yang tengah disorot publik. Sebab, kekayaannya per 2021 mencapai Rp51,2 miliar.

Jumlah itu naik Rp31,3 miliar dari tahun sebelumnya. Diketahui, pada 2020 Triyono tercatat punya kekayaan senilai Rp19,8 miliar.

3. Triyono pernah menghentikan tes karena plagiarisme

Ilustrasi Mahkamah Agung (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Triyono pernah menjadi calon tunggal hakim agung pada 2021. Namun, DPR menghentikan tes pada dia karena diduga melakukan plagiat.

Pada Januari 2023, ia menjadi salah satu calon hakim agung yang lolos seleksi tahap tiga di Komisi Yudisial. Kemudian, KY mengusulkan nama-nama itu untuk disetujui DPR.