Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wabah Babi Afrika di Sumut, Ini Jurus Mentan Atasi Kasus Tersebut

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (IDN Times/Asrhawi Muin)
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (IDN Times/Asrhawi Muin)

Jakarta, IDN Times - Wabah demam Babi Afrika tengah menjangkiti Indonesia. Upaya pencegahan tengah dilakukan pemerintah agar wabah tersebut tidak semakin menyebar. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa pemerintah akan mengisolasi daerah yang sudah terjangkit oleh wabah tersebut. Isolasi itu dilakukan agar wabah tidak kian menyebar. 

"Salah satunya dengan mengisolasi daerah yang terjangkit sangat total. Kemudian daerah lain harus sangat rutin tiap hari harus cek apakah ada virus yang menyangkut. Tapi isolasi yang paling penting isolasi untuk dia keluar wilayah itu yang kita perketat," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/12). 

1. Mentan perintahkan daerah lakukan pengendalian

unsplash.com/Forest Simon
unsplash.com/Forest Simon

Syahril menyampaikan, pihaknya telah memerintahkan pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan pengendalian. Selain itu, pengamanan juga harus diperketat agar wabah tersebut tidak kian parah. 

"Kami sudah lakukan pengendalian secara maksimal dilakukan oleh para gubernur, para bupati dan jajaran pengaman yang ada. Tentu saja pengaman sesuai prosedur. Memang kita harus musnahkan di sana dan itu dalam proses," ungkapnya.

2. Wabah Babi Afrika tidak menyebar secara menyeluruh

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memanen buah kakao di Desa Puudambu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019). (ANTARA FOTO/Jojon)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memanen buah kakao di Desa Puudambu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019). (ANTARA FOTO/Jojon)

Syahrul mengatakan, wabah tersebut hanya di beberapa wilayah Indonesia saja. Menurut Yasin, ada 16 wilayah yang terjangkit wabah tersebut. 

Beberapa di antaranya kawasan Sumatera Utara yakni kabupaten/kota tertular yakni Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, dan Medan. 

"Jadi babi itu tidak menyeluruh seluruh Indonesia. Hanya ada di satu kabupaten yang paling tinggi," tuturnya.

3. Indonesia terima risiko larangan impor babi oleh Malaysia

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Prayugo Utomo)
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pemerintah Malaysia telah melarang peredaran babi dan produk turunannya sejak 13 Desember 2019 lalu. Pemerintah Malaysia juga melarang para pelancong membawa produk yang berbahan babi dari luar negeri ke negara itu. 

Menurut Syahrul, hal itu menjadi risiko. Namun dia optimistis wabah Babi Afrika bisa segera ditangani. 

"Itulah salah satu risiko kalau kita terjangkit. Maka saya tetapkan daerah khusus aja yang terjangkit itu yang harus dijawab," ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us

Latest in News

See More

Heboh Salju Turun di Arab Saudi, Apa Penyebabnya?

20 Des 2025, 17:53 WIBNews