Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

JK Dorong Pemanfaatan Tumpukan Kayu untuk Kurangi Dampak Lingkungan

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla tinjau lokasi bencana dan pengungsian di Desa Palu Raya dan Bungkah
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla meninjau lokasi bencana dan pengungsian di Desa Palu Raya dan Bungkah, Provinsi Aceh, Jumat (19/12/2025). (Dok. PMI)
Intinya sih...
  • Tumpukan kayu memperparah banjir
  • Kayu banjir harus ditangani secara sistematis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), menekankan pentingnya penanganan cepat pascabanjir, khususnya soal menumpuknya kayu di aliran sungai. Hal itu dinilai memperparah kerusakan di wilayah terdampak bencana.

Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (20/12/2025), JK mengatakan, banjir tidak hanya dipicu oleh tingginya curah hujan, tetapi juga dipengaruhi perubahan kondisi lingkungan di wilayah hulu.

1. Tumpukan kayu jadi faktor utama memperparah banjir

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla tinjau lokasi bencana dan pengungsian di Desa Palu Raya dan Bungkah
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla meninjau lokasi bencana dan pengungsian di Desa Palu Raya dan Bungkah, Provinsi Aceh, Jumat (19/12/2025). (Dok. PMI)

Menurut JK, banyaknya kayu yang terseret arus dan menumpuk di sungai menjadi salah satu penyebab utama besarnya kerusakan akibat banjir. Kondisi tersebut, kata dia, harus segera ditangani agar tidak menimbulkan dampak lanjutan.

“Banjir ini menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya kayu yang masuk ke sungai akibat perubahan lingkungan di bagian atas. Ini harus segera diselesaikan, terutama pada tahap ini, bulan ini, dan bulan depan,” ujar JK saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kelurahan Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat, dikutip dari ANTARA

2. Kayu banjir harus ditangani secara sistematis

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla tinjau lokasi bencana dan pengungsian di Desa Palu Raya dan Bungkah
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla meninjau lokasi bencana dan pengungsian di Desa Palu Raya dan Bungkah, Provinsi Aceh, Jumat (19/12/2025). (Dok. PMI)

JK mengatakan, kayu-kayu yang terbawa banjir tidak boleh dibiarkan menumpuk dan harus segera ditangani secara terencana. Dia pun mendorong agar kayu yang masih layak dapat dimanfaatkan, sedangkan yang tidak memiliki nilai guna agar segera disingkirkan dari aliran sungai.

“Solusinya jelas, kayu-kayu ini harus dipotong dan diangkut. Yang bisa dimanfaatkan, manfaatkan. Yang tidak bisa, buang di tempat tertentu,” kata dia.


3. Pemanfaatan kayu dan kolaborasi lintas pihak

Jusuf Kalla Kunjungi Lokasi Bencana di Kabupaten Bener Meriah Aceh (dok. PMI)
Jusuf Kalla Kunjungi Lokasi Bencana di Kabupaten Bener Meriah Aceh (dok. PMI)

JK mengatakan, kayu hasil pembersihan sungai berpotensi dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, seperti bahan bangunan, meubel, kursi, atau keperluan lainnya, bergantung pada kondisi dan kualitas kayu.

“Bisa untuk perumahan, bisa untuk media, kursi, macam-macam. Yang penting dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak semuanya dibuang agar masyarakat tidak semakin kesulitan,” kata JK.

Selain itu, JK juga mengingatkan perlunya kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya agar penanganan pascabanjir berjalan cepat, efektif, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi momentum perbaikan tata kelola lingkungan ke depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

BNPB Terus Optimalkan Logistik hingga Huntara di Sumbar

20 Des 2025, 22:00 WIBNews