Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/11/2021). (IDN Times/Uji Sukma Medianti)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/11/2021). (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Jakarta, IDN Times - Penyebab kecelakaan maut Transjakarta yang menewaskan dua orang termasuk sang sopir berinisial J terungkap. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, sopir diduga mengalami serangan epilepsi saat terjadi peristiwa naas tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengatakan, akan mengevaluasi PT Transjakarta agar peristiwa yang terjadi karena human error itu tidak terulang.

“Kami akan evaluasi PT Transjakarta dan memastikan supaya tidak terulang lagi,” terang Riza ditemui di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/11/2021).

1. Perlu regulasi untuk proses rekrutmen sopir Transjakarta

Dua bus Transjakarta kecelakaan di Jalan MT Haryono. (instagram.com/jktinfo)

Riza tak menampik bahwa memang diperlukan satu regulasi yang memastikan kesehatan dan keselamatan bagi pengemudi dan penumpang. Dia menyebut, sopir Transjakarta memiliki jam kerja yang sangat tinggi. Bahkan, ada yang memulai pekerjaan dari pukul 03.00 WIB pagi.

“Jadi perlu satu regulasi yang memastikan kesehatan dan keselamatan bagi pengemudi dan penumpang,” ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, sopir Transjakarta memerlukan konsentrasi yang tinggi dalam mengemudi. Sebab, jalan yang hanya lurus saja cenderung membuat supir lebih mudah lelah dan bosan.

“Perlu konsentrasi yang tinggi. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk seleksi atau rekrutmen ke depan agar sopir-sopir busway harus diperhatikan. Apalagi tadi ditemukan kalau sopir busway ada penyakit epilepsi pada driver tersebut,” tutur dia.

2. Temuan polisi akan dijadikan bahan evaluasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di