Zulhas Buka Peluang Gerindra dan PKS Gabung KIB

07 Des 2022, 06:15 WIB

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (tengah), bersama dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Waketum PPP Amir Uskara di Jiexpo, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, masih terbuka lebar peluang PKS dan Partai Gerindra untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal tersebut diungkapkan Zulhas saat ditanya peluang terbentuknya kembali Koalisi Adil Makmur yang menghimpun Gerindra, PKS, dan PAN.

"Apa pun bisa aja, tapi nanti akan bicara dengan KIB. KIB itu ya Golkar, PAN, dan PPP. Menambah boleh, jadi misalnya PKS mau masuk, Gerindra mau gabung boleh saja," kata dia di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

1. Politik dinamis, KIB bakal terus berunding

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas. (dok. Kemendag)

Zulhas mengatakan, pendaftaran koalisi parpol jelang Pemilihan Presiden (pilpres) 2024 masih lama. Sehingga KIB akan terus berkoordinasi membahas dinamika politik terkait parpol yang mau bergabung hingga nama capres.

"Jadi begini ya, ini pendaftaran itu kan masih lama, kami sudah punya KIB, Golkar, PAN, PPP. Apa pun nanti apakah ada tambah bergabung, capresnya nanti bagaimana, siapa, itu kita akan berunding dengan KIB ya. Jadi segala sesuatu kita akan bicarakan bertiga nantinya," ucap dia.

2. Zulhas tegaskan KIB masih solid

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) ini memastikan, KIB sampai sekarang masih solid. Bahkan ketiga partai, yakni PAN, PPP, dan Golkar selalu membuka pembicaraan jelang Pemilu 2024.

"Ya KIB solid, kuat. Justru kita sekarang apa-apa harus KIB, bertiga (PAN, PPP, dan Golkar)," tutur dia.

3. Zulhas imbau kadernya tak jadikan pilpres berhala

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat ditemui dalam Indonesia Digital Economy Conference 2022, Selasa (29/11/2022). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Dia lantas menyoroti kontestasi politik beberapa waktu lalu yang menuai perpecahan di tengah masyarakat. Bahkan menyudutkan lawan politik dengan memanfaatkan politik agama.

"Pilpres itu jangan dijadikan berhala baru, kalau ini masuk surga, kalau ini masuk neraka. Itu gak baik," imbuh Zulhas.