Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi serangan penembakan (unsplash.com/Maxim Hopman)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 124 orang tewas dan 100 lainnya terluka akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Gezira, Sudan, pada Jumat (25/10/2024).

Gezira telah mengalami kekacauan selama berbulan-bulan. RSF dilaporkan telah menjarah rumah-rumah, membunuh puluhan warga sipil, dan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi. Desa Al-Sireha, yang terletak di utara negara bagian tersebut, mengalami kekerasan terburuk baru-baru ini.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, RSF menuduh militer Sudan mempersenjatai warga sipil di Gezira dan mengerahkan pasukan di bawah komando Abuagla Keikal, komandan RSF yang menyerahkan diri ke militer pekan lalu.

1. RSF lakukan pembantaian besar-besaran di Gezira

RSF telah menguasai sebagian besar wilayah Sudan sejak terlibat konflik dengan militer pada April 2023. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, perang tersebut telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

“Milisi RSF menyerang Gezira timur, barat, dan tengah, dan melakukan pembantaian besar-besaran di satu desa setelah desa lainnya,” kata Komite Perlawanan Wad Madani, sebuah kelompok pro-demokrasi, pada Sabtu (26/10/2024).

Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan mayat terbungkus kain untuk dimakamkan secara massal.

"Penduduk Gezira menghadapi genosida oleh RSF dan tidak mungkin untuk merawat yang terluka atau bahkan mengevakuasi mereka untuk perawatan. Mereka yang telah pergi dengan berjalan kaki telah meninggal atau dihadapkan pada kematian," kata Persatuan Dokter Sudan, dikutip dari Reuters.

2. Serangan di Gezira merupakan balasan atas pembelotan komandan RSF

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di