Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

23 Orang Tewas akibat Serangan Udara Militer Sudan

ilustrasi tentara (unsplash.com/Pawel Janiak)

Jakarta, IDN Times - Jaringan relawan penyelamat Sudan melaporkan bahwa militer melancarkan serangan udara di sebuah pasar di Khartoum pada Sabtu (12/10/2024). Akibatnya, 23 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya terluka.

“Beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis. Ini akibat pemboman udara militer di pasar pusat Khartoum kemarin (Sabtu) sore,” kata ruang gawat darurat Southern Belt dalam sebuah unggahan di Facebook pada Minggu (13/10/2024).

1. Pasar berada di dekat salah satu kamp utama di Khartoum

Dilansir dari Al Jazeera, pasar tersebut terletak dekat salah satu kamp utama di ibu kota Sudan, di mana Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter telah bertempur melawan militer.

Pertempuran sengit itu dimulai sejak Jumat (11/10/2024) di sekitar Khartoum, yang sebagian besar dikuasai oleh RSF, dengan militer menyerang pusat dan selatan kota dari udara.

Saksi mata mengatakan, militer bergerak menuju Khartoum dari dekat Omdurman, di mana bentrokan meletus pada Sabtu.

2. RSF telah mengusir militer dari sebagian besar wilayah Khartoum sejak April 2023

Perang yang sedang berlangsung antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan pasukan paramiliter RSF telah berkecamuk sejak April 2023. Sejak itu, RSF telah berhasil mengusir militer dari sebagian besar wilayah Khartoum.

Pemerintah yang setia kepada militer berbasis di Port Sudan di pesisir Laut Merah, di mana militer masih mempertahankan kendalinya. 

Sementara itu, RSF telah mengambil alih hampir seluruh wilayah Darfur di barat, menghancurkan pusat pertanian di Sudan tengah, dan bergerak menuju tenggara yang berada di bawah kendali militer.

3. Sekitar 20 ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi di Sudan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sedikitnya 20 ribu orang tewas akibat perang saudara di Sudan. Beberapa estimasi memperkirakan jumlah korban bisa mencapai hingga 150 ribu jiwa.

Perang ini juga telah menciptakan krisis pengungsi terbesar di dunia. Menurut data PBB, lebih dari 10 juta orang, sekitar seperlima dari populasi Sudan, telah terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Sementara itu, sebuah penilaian yang didukung PBB pada Agustus menyatakan bahwa kelaparan terjadi di kamp pengungsi Zamzam di Darfur, dekat kota El-Fasher

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us