Ratusan Angsa Mati Massal di Danau Hongtu, Mongolia. Apa Penyebabnya?

Polisi Tiongkok saat ini tengah menyelidiki kematian lebih dari 200 angsa di sebuah danau di Mongolia. Mereka mengatakan jejak pestisida ditemukan di tubuh hewan itu yang diduga kemungkinan besar dibunuh oleh pemburu. Kematian massal itu ditemukan di Danau Hongtu yang terkenal sebagai tempat para angsa bermigrasi.
Dilansir BBC News, (28/10), pejabat setempat menawarkan 100.000 yuan atau sekitar 192 juta rupiah bagi mereka yang bisa memberikan informasi untuk menangkap tersangka. Selain 233 angsa tundra, sebanyak 26 itik Melewar juga ditemukan mati di danau.
Matinya hewan itu pertama kali ditemukan oleh pasangan lanjut usia yang pergi ke danau pada 19 Oktober lalu untuk memotret angsa. Namun, mereka justru menemukan binatang yang mati mengambang. Jejak pestisida yang biasa digunakan pemburu, karbofuran, ditemukan di tubuh angsa.
Banyak angsa dibunuh masal untuk dijual di restoran.
Tian Yangyang dari organisasi lingkungan Let Birds Fly mengatakan bahwa banyak angsa yang diburu berakhir di restoran Tiongkok. Di mana beberapa di antara mereka menawarkan menu angsa dalam menunya.
Kebanyakan orang percaya bahwa mengonsumsi makanan liar semacam ini sangat menyehatkan. Hal inilah yang kemudian memicu banyak hewan yang diburu secara ilegal mati dibunuh dengan racun.