Jakarta, IDN Times - Sebuah bom meledak di dekat kendaraan pasukan keamanan di barat laut Pakistan pada Jumat (1/6/2024). Akibatnya, lima tentara tewas dan dua lainnya terluka.
Dilansir Asscoiated Press, serangan terbaru ini terjadi di distrik Kurram, bekas markas militan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan bahwa operasi pembersihan sedang dilakukan untuk memberantas teroris yang ada di wilayah tersebut.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, kecurigaan terbesar tertuju pada kelompok militan Taliban Pakistan, atau yang dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP).
TTP adalah kelompok terpisah namun merupakan sekutu Taliban di Afghanistan. Kelompok ini telah meningkatkan serangannya di wilayah tersebut sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada 2021.
Awal bulan ini, serangan bom juga menewaskan tujuh tentara, termasuk seorang kapten, di distrik Lakki Marwat di provinsi yang sama. Pasukan keamanan berhasil menumpas 11 teroris yang terlibat dalam serangan itu dalam sebuah operasi berbasis intelijen.
Sementara itu, pihak berwenang pada Jumat mengatakan bahwa kelompok separatis telah menculik sedikitnya 10 orang dari Harnai, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya yang bergolak. Upaya sedang dilakukan untuk menjamin pembebasan mereka.
Seorang pejabat pemerintah, Bashir Bugulzai, mengatakan bahwa korban diculik pada Rabu (19/6/2024).
Kelompok separatis Tentara Pembebasan Baluchistan (BLA) telah mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut. Provinsi ini telah menjadi pusat pemberontakan kelompok nasionalis Baluch selama lebih dari dua dekade.
Menurut laporan dari Pusat Penelitian dan Studi Keamanan (CRSS), Pakistan menyaksikan sedikitnya 432 kematian terkait kekerasan dan 370 luka-luka yang diakibatkan oleh 245 insiden serangan teror dan operasi kontra-teror selama kuartal pertama 2024. Di antara 432 korban jiwa, 281 di antaranya adalah warga sipil dan personel pasukan keamanan.
Sedikitnya 92 persen dari seluruh korban jiwa dan 86 persen serangan dilaporkan terjadi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan, dikutip Geo News.