Adem Karadag adalah Pelaku Bom Erawan Shrine?

Tentu saja, semua orang diseluruh dunia masih mengingat sekaligus berduka atas peristiwa bom Erawan Shrine yang baru saja terjadi pada tanggal 17 Agustus 2015 silam.

Erawan Shrine adalah salah satu kuil yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara dan terletak di tengah-tengah kota Bangkok. Tempat ini sering digunakan sebagai tempat untuk berdoa, mengucapkan permohonan sekaligus bersyukur oleh para pengunjungnya.

Tak heran jika para pelaku tak bertanggung jawab yaitu teroris, meledakkan bom di area Erawan Shrine pada 17 Agustus jam 7 malam, karena waktu tersebut adalah waktu para pengunjung berkunjung ke Erawan Shrine sepulang dari kerja dan para turis berkumpul untuk menyaksikan tarian tradisional khas Thailand. Ditambah lagi, lokasi Erawan Shrine tepat didepan Central World, salah satu mall terbesar di Thailand.

Kejadian memilukan tersebut tak disangka terjadi di Thailand, namun para polisi terus menerus berusaha siang dan malam untuk mengejar siapa pelaku dibalik pengeboman yang bisa dibilang amat keji ini. Beberapa waktu silam, sepertinya pencarian para polisi Bangkok membuahkan hasil.

Pada tanggal 30 Agustus 2015, sekitar pukul 08.00 waktu Bangkok, polisi menahan pria bernama Adem Karadag, yang diduga sebagai pelaku dari pengeboman Erawan Shrine tanggal 17 Agustus 2015 silam yang telah menewaskan 20 orang tersebut.

Pria yang berusia 28 tahun tersebut ditemukan menyimpan paspor dari negara Turki palsu, sehingga sampai saat ini para polisi masih belum mengetahui dari negara mana Adem Karadag ini berasal. Bahkan, seperti yang dilansir dari Bangkok Post, banyak paspor-paspor lain yang ditemukan didalam ruangan Adem Karadag. Namun, polisi menegaskan bahwa dia bukanlah orang Thailand asli.

Polisi Bangkok setempat memang sudah melakukan pencarian bukti-bukti pengeboman pada apartemen di daerah Min Buri tempat Adem Karadag selama ini bersembunyi. Dari pencarian para polisi tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti yang bisa digunakan untuk membuat TNT, atau sebuah bom.

Terlebih lagi, selain bukti-bukti alat untuk membuat bom, terdapat pula beberapa nomor ponsel yang diduga terlibat dalam pengeboman kuil Erawan tersebut. Polisi Bangkok menduga masih ada dua orang lainnya yang terlibat dalam peristiwa pengeboman tersebut. Mereka juga berspekulasi bahwa bukan Adem Karadag yang memegang bom, melainkan salah satu diantara dua orang lain yang terekam dalam CCTV.

Menurut penyelidikan polisi saat bertanya-tanya pada para penghuni apartemen lainnya, yaitu penduduk lokal asal Bangkok, mereka mengungkapkan Adem Karadag tidak berbahasa Thailand dan biasanya begitu pendiam dan terutup. Dia dan teman-temannya sering makan makanan lokal disekitar apartemen, namun tak dekat dengan siapapun.

Semoga saja para pelaku kejahatan bom Erawan Shrine cepat ditemukan, dan keadilan pun bisa ditegakkan. Mari, kita sama-sama berdoa untuk warga Thailand dan seluruh korban, serta kedamaian dunia ini.