Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (unsplash.com/Kristina Volgenau)

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, mendesak Menhan Israel Yoav Gallant untuk mencari alterntif selain melakukan operasi darat skala penuh di Rafah, Gaza. Hal ini disampaikan selama pembicaraan telepon antara keduanya.

“Menteri Austin mengemukakan perlunya mempertimbangkan alternatif selain operasi darat besar-besaran di Rafah, sambil menegaskan kembali tujuan bersama untuk mengalahkan Hamas,” lapor Al Jazeera, mengutip siaran pers kementerian, Kamis (21/3/2024).

Keduanya juga membahas perlunya berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dan segera meningkatkan aliran bantuan ke Gaza melalui penyeberangan darat.

1. Serangan ke Rafah menjadi sebuah kesalahan

Aksi protes warga AS di San Fransisco terhadap Israel dan AS dalam konflik Palestina pada 2021. (unsplash.com/Patrick Perkins)

Pada Senin, Gedung Putih menegaskan bahwa serangan terhadap Rafah akan membuat krisis kemanusiaan menjadi lebih parah.

Penasihat Keamanan, Jake Sullivan, mengatakan kendati Presiden Joe Biden menyatakan pentingnya membasmi Hamas, ia juga menegaskan bahwa serangan ke Rafah adalah sebuah kesalahan.

“Hal ini akan menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan, memperdalam anarki di Gaza dan semakin mengisolasi Israel secara internasional,” kata Sullivan.

Biden melalui panggilan telepon juga telah meminta Netanyahu untuk mengirim tim intelijen dan pejabat militer ke Washington DC, untuk mendengarkan kekhawatiran tentang ancaman invasi ke Rafah.

2. Netanyahu kekeuh serang Rafah

Editorial Team

Tonton lebih seru di