Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mayoritas Warga Palestina Dukung Perlawanan Bersenjata di Gaza 

Ilustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Jakarta, IDN Times – Mayoritas warga Palestina mendukung perlawanan bersenjata demi mewujudkan negara yang merdeka dan berdaulat. Hal itu terlihat dalam survei baru-baru ini yang diadakan oleh Palestinian Center for Policy and Survey Research.

Survei yang dipublikasikan pada Rabu (20/3/2024) memberikan pertanyaan terkait metode yang dianggap efektif untuk meraih kemerdekaan Palestina. Sebanyak 46 persen mendukung jalan perlawanan bersenjata, 25 persen melalui negosiasi, dan 18 persen perlawanan tanpa kekerasan.

Jalan negosiasi juga kini tak lagi dianggap efektif. Sebanyak 59 persen warga Palestina menolak untuk kembali mengadakan negosiasi dengan Israel yang dibantu oleh dunia internasional. Sementara 38 persen lainnya masih setuju.

1. Hamas dipercaya bisa memimpin Palestina

Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Survei tersebut diadakan pada 8-10 Maret 2024. Survei ini juga melibatkan 1.580 warga di seluruh wilayah Palestina. Di Tepi Barat, survei diadakan di 83 lokasi sementara di Gaza diadakan di 75 lokasi khususnya di wilayah rentan.

“75 lokasi dipilih, beberapa di antaranya di wilayah Rafah, Deir al-Balah, Khan Younis, dan wilayah terusir oleh pasukan Israel,” ungkap laporan tersebut.

Hasil riset itu juga menunjukkan popularitas Hamas dalam memimpin Palestina. Sebanyak 34 persen mendukung Hamas memimpin, dan hanya 17 persen yang memilih Fatah.

Namun hal ini mengalami penurunan dari tiga bulan yang lalu.

“Tiga bulan yang lalu, 43 persen mendukung Hamas dan 17 persen mendukung Fatah,” ungkapnya.

2. Upaya perdamaian tengah digodok

Pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan Perdana Menteri sekaligus Menlu Qatar, Selasa 5 Maret 2024 di Washington AS. (twitter.com/@SecBlinken)

Jalan perdamaian melalui negosiasi kini terus diupayakan oleh berbagai pihak guna mencapai stabilitas di antara kedua pihak. Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, tiba di Arab Saudi.

Kunjungan Blinken ke Timur Tengah untuk bertemu dengan para Menlu lainnya guna membahas upaya gencatan senjata antara Israel dan Palestina.

“Blinken akan membahas upaya untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata yang menjamin pembebasan semua sandera yang tersisa, mengintensifkan upaya internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan koordinasi mengenai perencanaan pasca-konflik di Gaza,” kata Kemlu AS dalam sebuah pernyataan dilansir Anadolu.

Pembicaraan Blinken akan membahas supaya Hamas tidak dapat lagi memerintah atau mengulangi serangan 7 Oktober.

3. Perang di Gaza masih terus berlanjut

Pendistribusian bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza di tengah konflik Hamas dan Israel. (twitter.com/@UNRWA)

Perang di Gaza kini masih terus berlanjut, tanpa memperlihatkan tanda-tanda gencatan senjata akan segera diraih.

Setidaknya, 32 ribu warga Palestina tewas di Gaza, dan lebih dari 74 ribu orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us