Australia Jadi Negara Selanjutnya yang Akan Akui Palestina Bulan Depan

- Australia akan mengakui Palestina sebagai negara pada September mendatang, menyusul langkah serupa dari Inggris, Prancis, dan Kanada.
- Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan bahwa pengakuan tersebut akan dilakukan di Majelis Umum PBB setelah menerima komitmen dari Otoritas Palestina.
- Israel menentang pengakuan negara Palestina, sementara jumlah kematian akibat konflik di Gaza terus meningkat.
Jakarta, IDN Times - Australia sudah mengumumkan rencana mengakui negara Palestina pada September 2025. Mereka menyusul langkah serupa yang diambil Inggris, Prancis dan Kanada.
Rencana Negeri Kanguru ini diungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Anthony Albanese. Ia mengatakan, langkah tersebut akan dilakukan di Majelis Umum PBB dan setelah menerima komitmen dari Otoritas Palestina.
"Solusi dua negara adalah harapan terbaik umat manusia untuk memutus siklus kekerasan di Timur Tengah dan mengakhiri konflik, penderitaan, dan kelaparan di Gaza," kata Albanese, dilansir BBC, Senin (11/8/2025).
Israel mengatakan, mengakui negara Palestina sama saja memberikan penghargaan kepada terorisme. Negeri Bintang Daud itu kini di bawah tekanan yang semakin meningkat untuk mengakhiri perang di Gaza.
Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, sejak Sabtu, lima orang telah meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi di Gaza, sehingga jumlah total kematian menjadi 217. Laporan itu juga menyatakan secara total, lebih dari 61.000 orang telah tewas akibat kampanye militer Israel sejak 2023.
Israel melancarkan serangannya sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober tahun itu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.
Otoritas Palestina, yang menguasai sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel, sebelumnya mengatakan pengakuan kenegaraan menunjukkan semakin besarnya dukungan bagi hak penentuan nasib sendiri rakyatnya.
Albanese mengatakan, keputusan itu diambil setelah pemerintahannya menerima komitmen dari Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Hamas tidak akan memainkan peran apa pun di negara mana pun di masa depan.
Ia menambahkan keputusannya muncul setelah pembicaraan dengan rekan-rekannya di Inggris, Prancis, Selandia Baru, dan Jepang selama dua minggu terakhir.