Balas Dendam, Rusia Usir Lebih dari 20 Diplomat Jerman

23 Apr 2023, 08:43 WIB

pixabay.com/aghyadnajjar

Jakarta, IDN Times - Rusia telah mengusir lebih dari 20 diplomat asal Jerman. Hal ini dilakukan sebagai pembalasan karena Jerman melakukan tindakan serupa terhadap diplomat Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Sabtu (22/4/2023) kemarin bahwa para diplomat Jerman tersebut harus segera angkat kaki.

Dilansir dari Al Jazeera, Minggu (23/4/2023), Rusia juga menuding Jerman terus-terusan memperburuk hubungan bilateral keduanya, di samping Jerman juga salah satu negara yang mendukung Ukraina.

1. Jerman mengonfirmasi diplomatnya segera pulang

Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman. (commons.wikimedia.org/Pierre-Selim Huard)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Jerman mengonfirmasi bahwa sudah ada penerbangan dari Moskow yang mengangkut sebagian diplomatnya untuk kembali ke Berlin.

“Pemerintah Federal dan pihak Rusia telah berkomunikasi dalam beberapa pekan terakhir soal masalah personel di perwakilan masing-masing. Penerbangan hari ini adalah bagian dari proses itu,” sebut pernyataan dari Kemlu Jerman.

2. Rusia ambil tindakan usai diplomatnya diusir dari Berlin

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/mfa_russia)

Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengeluarkan pernyataan di mana mereka bertindak usai ada pengusiran para diplomatnya oleh pemerintah Jerman.

“Sebagai tanggapan atas tindakan permusuhan Berlin, Rusia memutuskan untuk mengikuti keputusan tersebut serta mengusir diplomat Jerman dari Rusia,” demikian pernyataan Kemlu Rusia.

Moskow juga dikabarkan akan membatasi jumlah maksimum staf dalam misi diplomatik Jerman di Rusia.

3. Jerman pernah desak China untuk bujuk Rusia akhiri perang Ukraina

Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Jerman (Twitter.com/Annalena Baerbock (Archiv))

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pernah mendesak China untuk menekan Rusia agar menyetop perang di Ukraina. Menurutnya, hanya Beijing yang bisa mempengaruhi Moskow guna mengakhiri konflik tersebut.

“Bagus bahwa China telah mengisyaratkan komitmennya untuk solusi tetapi saya harus mengatakan terus terang bahwa saya bertanya-tanya mengapa posisi China sejauh ini tidak memasukkan seruan kepada agresor Rusia untuk menghentikan perang,” kata Baerbock, kala itu.