Moldova Usir Diplomat Rusia Gegara Bertindak Buruk di Bandara

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova pada Rabu (19/4/2023) menyerukan pengusiran kepada pekerja di Kantor Kedutaan Besar Rusia di Chisinau. Otoritas setempat menyebut mereka telah melakukan tindakan yang tidak semestinya dilakukan oleh perwakilan negara.
Pada Senin lalu, Moldova melarang masuknya Gubernur Tatarstan, Rusia, Rustam Minnikhanov ke negaranya. Padahal, ia sudah mendarat di Bandara Chisinau untuk menghadiri undangan konferensi yang digelar oleh calon pemimpin daerah di Gagauzia.
1. Dua diplomat Rusia dinilai bertindak buruk di bandara
Juru bicara pemerintah Moldova, Daniel Voda, mengumumkan pengusiran dua diplomat Rusia yang dinilai berperilaku tidak sesuai di Bandara Chisinau. Ini terjadi setelah adanya larangan masuk delegasi Rustam Minnikhanov.
"Perdana Menteri menggarisbawahi bahwa tindakan tidak sesuai yang dilakukan oleh perwakilan di negara kami tidak dapat ditoleransi oleh otoritas kami," tutur Voda, yang tidak menyebutkan secara detail apa tindakan yang dilakukannya, dilaporkan RFE/RL.
"Polisi perbatasan bekerja dengan baik dan menerangkan secara jelas kepada orang yang tidak diperbolehkan masuk di teritori negara atas berbagai alasan yang didasarkan pada keputusan dasar dari pemerintah," tambahnya.
Polisi Moldova mengatakan, kunjungan Minnikhanov bertujuan meningkatkan dukungan kepada kandidat pro-Rusia di Gagauzia. Chisinau menganggap bahwa itu upaya merusak stabilitas negara.
2. Dubes Rusia minta penjelasan soal pengusiran diplomatnya
Dubes Rusia di Moldova, Oleg Vasnetsov, meminta alasan di balik pengusiran dua diplomat. Moskow mengaku belum mendapat jawaban dari Chisinau. Ia juga meminta alasan kepada Minnikhanov yang dilarang masuk ke Moldova.
"Kami menganggap aksi Moldova ini sebagai langkah tidak bersahabat kepada negara kami," sebut Vasnetsov, dikutip Reuters.
Sebelum itu, Vasnetsov mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Moldova, Dorin Recean, untuk meminta pembatalan pemblokiran kartu akses kepada dua diplomat Rusia dan deklarasi persona non-grata kepada Minnikhanov.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut bahwa Moskow menetakan insiden yang dialami oleh Minnikhanov sebagai tindakan tidak bersahabat untuk merusak kooperasi kedua negara.
3. Pemimpin Gagauzia kritik pemerintah Moldova atas kasus ini
Pemimpin Gagauzia, Irina Vlah, yang menjadi anggota pemerintah Moldova melayangkan kritikan kepada Daniel Voda. Ia menegaskan bahwa kooperasi dengan Tatarstan sudah terjalin sejak 25 tahun lalu.
"Kami sudah memiliki kooperasi dengan Tatarstan selama 25 tahun. Wilayah ini telah memberikan kami banyak dukungan. Kami menerima peralatan kesehatan, komputer, dan alat musik untuk sekolah," papar Vlah, dikutip TASS.
"Saya tidak paham kenapa Anda mengaitkan hubungan Minnikhanov dengan situasi peperangan di Ukraina," sambungnya.