Denmark Tangkap WN Rusia Terkait Dugaan Spionase

Pada hari Rabu (09/12) Pemerintah Denmark menuding seorang warga negara Rusia yang menetap di negaranya sebagai seorang mata-mata Rusia. Warga Rusia tersebut dianggap sudah membocorkan informasi terkait dengan teknologi energi terbarukan yang dimiliki oleh Denmark, dilansir dari ABC News. 

Warga negara Rusia yang tidak disebutkan identitas, nama, umur dan gendernya tersebut sudah menjalani pra pengadilan sejak awal Juli lalu. Serta ia dituding dibayar oleh pihak intelijen Rusia untuk mengambil informasi penting tersebut. 

Melansir dari Associated Press, Duta Besar Rusia di Kopenhagen mengidentifikasi apabila penangkapan seorang tersangka tersebut merupakan sebuah kesalahan dan berharap orang tersebut tidak bersalah dalam pengadilan. 

"Kami pikir hukum Denmark mengambil pendekatan yang kurang jelas dalam kasus ini. Kami harap nantinya pengadilan akan menyatakan apabila orang tersebut tak berasalah dan membebaskannya"

Mengutip dari Reuters, menurut Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan apabila penangkapan dan investigasi yang dilakukan merupakan bentuk "histeri anti Rusia yang diberlakukan oleh Kopenhagen". 

"Ini merupakan bentuk tuduhan yang tak ada dasarnya sama seperti pemburu penyihir. Namun kami berharap keadilan akan menunjukkan semuanya"

Nantinya apabila terbukti bersalah dalam tuduhan spionase untuk intelijen Rusia, maka warga negara Rusia tersebut akan dijerat hukuman hingga enam tahun penjara. Pihak persekusi juga bisa mendeportasi pihak terduga dari Denmark, dilaporkan dalam Associated Press.

Namun masih belum ada jadwal pasti terkait pengadilan kasus ini, yang mana diperkirakan akan dilakukan dalam ruangan tertutup. Menurut TV lokal Denmark mengatakan apabila peradilan akan dilaksanakan di sebelah utara Denmark, tepatnya di Kota Aalborg. 

Sebelumnya pada tahun 2012 lalu, juga terdapat seorang berkewarganegaraan Finlandia bernama Timo Kivimaki yang bekerja sebagai peneliti di Universitas Kopenhagen terkena hukuman penjara selama empat bulan lamanya. Setelah ia terbukti bersalah tengah memata-matai Denmark dan memberikan informasi pada Rusia.