Presiden AS, Donald Trump telah mengusulkan diadakannya pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Washington, DC.
Hal ini dikemukakannya saat Presiden AS tersebut mengadakan pembicaraan telepon dengan pemimpin Rusia ini, demikian diungkapkan oleh seorang pembantu Vladimir Putin bernama Yuri Ushakov sebagaimana dilansir dari RT.
Namun belum ada persiapan mengenai kemungkinan pertemuan tingkat tinggi antara kedua kepala negara ini sejak pembicaraan mereka tanggal 20 Maret kemarin. Saat itu Donald Trump menelpon Vladimir Putin untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia untuk ke-empat kalinya, demikian dilansir dari Washington Post.
Terungkap bahwa selain memberikan ucapan selamat kepada Putin, keduanya juga sempat membicarakan langkah pemberantasan terorisme internasional dan pentingnya langkah terkoordinasi untuk membatasi perburuan senjata.
Yang mungkin mengganjal kemungkinan pertemuan keduanya adalah perselisihan diplomatik atas insiden peracunan bekas double agen Sergei Skripal di Inggris yang menyebabkan saling usir diplomat. Donald Trump memutuskan untuk mengusir 60 diplomat Rusia dan menutup konsulat Rusia di Seattle setelah London menuduh Moskow meracuni Skripal dan putrinya, Yulia, meskipun sampai sejauh ini belum ada bukti langsung atas peran dari agen negara beruang merah tersebut.
Rusia pun membalas langkah tersebut dengan mengusir diplomat Amerika Serikat dalam jumlah yang sama dari Russia dan menutup konsulat AS di St. Petersburg.
Mengingat perkembangan situasi belakangan ini, Yuri Ushakov pun mengakui bahwa kemungkinan untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi antara kedua pemimpin negara ini. Tercatat baik Donald Trump dan Vladimir Putin sejauh ini telah bertemu sebanyak dua kali, yaitu selama pelaksanaan KTT G20 di Jerman bulan Juli lalu dan saat pelaksanaan KTT APEC di Vietnam bulan November tahun lalu.