Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Lithuania (twitter.com/GitanasNauseda)

Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Editor media Rusia Sputnik, Marat Kasem, pada Senin (18/3/2024), mengaku diperintahkan untuk merusak stabilitas Lithuania dengan propaganda. Pernyataan ini disampaikan setelah ia resmi dibebaskan dengan persyaratan khusus. 

Pada awal Januari 2023, Kasem sudah ditangkap oleh petugas Badan Keamanan Latvia (VDD) karena dituding melanggar sanksi Uni Eropa (UE) kepada Rusia. Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, Brussels sudah memasukkan media Sputnik dan Russian Today (RT) ke dalam sanksi. 

1. Kasem mengaku tidak ingin kembali ke Rusia

Kasem yang merupakan warga Latvia mengaku tidak ingin kembali ke Rusia. Ia juga menyesal telah bekerja untuk Sputnik Lithuania yang menjadi alat propaganda Moskow dengan tujuan utama merusak stabilitas Lithuania. 

"Apa yang kami hadapi sebenarnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan jurnalisme. Ini adalah sebuah propaganda klasik. Saya bekerja di kantor editorial yang tujuan utamanya adalah merusak stabilitas Lithuania. Namun, saya tidak punya kedekatan dengan Latvia," ungkapnya, dikutip LSM.

Selama ini ia bekerja hanya untuk uang dan bukan karena terjebak oleh ideologi tertentu. Ia mengaku mendapatkan gaji tinggi hingga beberapa ribu euro per bulan dan diberikan mobil serta apartemen. 

"Saya tidak berpikir perang akan dimulai. Saya sejujurnya tidak berpikir perang tersebut benar-benar akan dilanjutkan. Ini yang menjadi alasan utama saya untuk meninggalkan Rusia, tapi saya tidak pergi begitu saja dan menunggu hingga akhir 2022," sambungnya. 

2. Mendapat arahan langsung dari Staf Kepresidenan Rusia

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di