Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Taiwan, 1 Orang Tewas dan 164 Terluka 

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS mengeluarkan peringatan untuk Taiwan setelah gempa terjadi, namun mencabut kembali peringatan tersebut.

Badan Meteorologi Jepang juga mengeluarkan peringatan tsunami untuk beberapa pulau Jepang yang berada di dekat Taiwan, kemudian mencabutnya.

Gempa yang terjadi di wilayah yang dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen dirasakan di seluruh Taiwan. Menurut biro cuaca, bangunan berguncang sebentar di ibu kota Taipei, lalu gempa susulan terus mengguncang Taiwan.

Dilansir Reuters, menurut laporan pemadam kebakaran Taiwan, terdapat satu orang tewas dan 146 terluka akibat gempa bumi tersebut.

Dampak dari gempa kuat itu juga menyebabkan gerbong kereta tergelincir, bangunan toko serba ada dan jembatan runtuh, serta menjebak ratusan orang di jalan pegunungan.

Administrasi Kereta Api Taiwan mengatakan, terdapat enam gerbong yang keluar dari rel di stasiun Dongli di Taiwan timur setelah bagian dari kanopi platform runtuh. Namun, pemadam kebakaran menyebutkan bahwa tidak ada korban luka. Meski begitu, beberapa layanan kereta terpaksa harus dihentikan.

Selain itu, lebih dari 600 orang terjebak di daerah pegunungan Chike dan Liushishi dengan jalan yang diblokir karena tanah longsor.

Di kota selatan Tainan dan Kaohsiung, yang menjadi rumah bagi pabrik semikonduktor besar, tidak ada dampak yang terjadi pada layanan operasi. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, pembuat chip kontrak terbesar di dunia, mengatakan tidak ada dampak signifikan yang diketahui untuk saat ini.

Imbas dari gempa juga menyebabkan layanan air dan listrik pun terganggu akibat infrastruktur yang rusak. Dikutip dari NHK News, sekitar 21 ribu rumah tangga di seluruh Taiwan dilaporkan mengalami pemadaman listrik. 

Pascagempa yang terjadi, otoritas Taiwan memerintahkan agar orang-orang tetap waspada. Gempa susulan mungkin saja terjadi, dengan guncangan berkekuatan 5 atau lebih besar selama satu minggu ke depan atau lebih.

Secara geografis, Taiwan berada di dekat persimpangan dua lempeng tektonik. Hal ini membuat wilayah yang memiliki nama resmi Republik China tersebut berisiko diguncang gempa bumi.

Pada 1999, gempa dengan magnitudo 7,3 mengguncang Taiwan dan merenggut lebih dari 2 ribu korban jiwa. Lalu, pada 2016, lebih dari 100 orang yang tewas dalam gempa di Taiwan selatan.