Indonesia-Ethiopia Jajaki Kerja Sama Bidang Batik dan Batu Granit

29 Jun 2019, 12:00 WIB

IDN Times/Istimewa

Addis Ababa, IDN Times - Sejumlah anak muda dari Ethiopia siap menjajaki kerja sama dengan pemerintah Indonesia pada bidang perdagangan batik, industri batu granit, pertanian, dan anti-korupsi. Mereka adalah alumni Friends of Indonesia di Ethiopia.

“Mereka merupakan penerima beasiswa dan pelatihan teknis yang diberikan pemerintah Indonesia. Mereka akan melakukan beberapa program serta kerja sama dengan Kedutaan Besar RI di Addis Ababa,” kata Al Busyra Basnur selaku Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika melalui keterangan tertulisnya.

1. Ada empat orang yang akan terlibat aktif

IDN Times/Istimewa

Ada empat millennials Ethiopia yang akan menjajaki kerja sama tersebut. Mereka adalah Zenaba Mohammad Abbabulgu, peserta Beasiswa Darmasiswa RI tahun 2016; Abebe Yiheyis Desalegn, peserta Indonesia-African Countries Dialogue on Accountable Governance: Responding Challenges and Building Cooperation tahun 2016; Urge Gowe Dama, peserta Dispatch of Expert on Agriculture to Africa tahun 2017; dan Abinet Zekariyas Jellata, peserta Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang 2019.

2. Zenaba yakin batik Indonesia laku di negaranya

IDN Times/Istimewa

Zenaba sempat menjajal pendidikan selama satu tahun di STMIK IKMI Cirebon. Dia sangat tertarik dengan batik buatan Cirebon dan yakin batik Indonesia akan diminati masyarakat Ethiopia.

“Karena motif dan kualitasnya yang bagus,” demikian penuturan Al Busyar menirukan Zenaba. Untuk itu, dia telah berkomunikasi dengan sejumlah sahabat lamanya di Cirebon.

3. Indonesia merupakan panutan bagi Ethiopia dalam berbagai sektor

Twitter/Portal_Kemlu_RI

Sementara itu, Abebe yang saat ini bekerja di komisi anti-rasuah Ethiopia menilai pentingnya kerjasama lembaga anti-korupsi Ethiopia-Indonesia. Indonesia dianggap sebagai negara yang punya pengalaman luas dalam upaya anti korupsi.

Dipihak lain, Urge yang sekarang bekerja di Kementerian Pertanian menilai kerjasama pertanian Indonesia dan Ethiopia sangat penting. Ethiopia membutuhkan dukungan dan kerjasama teknik di bidang pertanian dari Indonesia.

Berbeda halnya dengan Abinet yang akan belajar di ITS Surabaya mulai Agustus 2019 ini. Dia hendak mendorong kerjasama Indonesia-Ethiopia di bidang industri granit yang sesuai dengan bidang studinya. Abinet telah berkomunikasi dengan partnernya di Indonesia.

4. Meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Ethiopia

IDN Times/Istimewa

Pertemuan dengan Friends of Indonesia di Ethiopia merupakan komitmen KBRI Addis Ababa untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara. Menurut mantan Direktur Diplomasi Publik itu, mereka bisa memberikan manfaat besar bagi Indonesia dan Ethiopia.

“Saat ini, jumlah alumni penerima beasiswa dan peserta program kerjasama teknik dari Indonesia sekitar 50 orang. Diharapkan jumlah tersebut terus meningkat, terutama mengingat Ethiopia berpenduduk 108 juta, kedua terbesar di Afrika dengan kemajuan ekonomi yang pesat pula”, tutup dia.