Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera NATO dan bendera negara anggota berkibar di markas besar NATO, Brussels, Belgia (Twitter/NATOpress)

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tetap bersikukuh bahwa Turki belum akan menyetujui Swedia masuk sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO. Hal ini diungkapkannya dalam percakapannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Biden sendiri diketahui singgah semalam di London, Inggris, dalam perjalanannya ke Vilnius, Lithuania, untuk menghadiri KTT NATO.

“Saya tidak dapat menentukan seberapa dekat, seberapa jauh. Yang bisa saya katakan adalah bahwa kami percaya Swedia harus diterima NATO sesegera mungkin,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dikutip dari VOA, Senin (10/7/2023).

1. Turki menganggap Swedia terlalu toleran terhadap teroris

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Sementara itu, Erdogan menegaskan kepada Biden bahwa Swedia memang telah melakukan sejumlah langkah untuk memenuhi syarat menjadi anggota, tetapi belum ada kemajuan yang cukup untuk mendukung aplikasi Stockholm menjadi anggota NATO.

Dalam pembicaraan tersebut, Erdogan menuding Swedia terlalu toleran terhadap kelompok militan Kurdi, yang dianggap Turki sebagai kelompok teroris.

Erdogan awalnya menuduh Finlandia melakukan hal yang sama, tetapi akhirnya Turki menyetujui aplikasi Helsinki bergabung bersama NATO pada April lalu.

2. Hungaria juga menolak keanggotaan Swedia

Editorial Team

Tonton lebih seru di