Jurnalis Ukraina Masuk Daftar Orang yang Paling Dicari oleh Rusia

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Rusia telah menambahkan seorang jurnalis asal Ukraina Dmitry Gordon ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Gordon menjadi salah satu orang non-Rusia pertama yang didakwa telah melanggar undang-undang baru.
Gordon muncul di database Kementerian Dalam Negeri Rusia terkait orang-orang yang dicari pada Selasa (19/7/2022). Belum diketahui secara pasti apakah pemerintah Rusia akan mengerahkan intelijennya untuk menangkap Gordon.
1. Gordon dituduh menyebarkan berita bohong

Belum diketahui secara pasti tuntutan pidana yang menyebabkan Gordon masuk dalam DPO. Gordon masuk dalam daftar orang yang dicari pemerintah Rusia selang empat bulan pihak berwenang pertama kali membuka kasusnya, menurut Interfax.
Otoritas investigasi utama Rusia pada Maret membuka kasus pidana terhadap Gordon untuk berita palsu tentang militer Rusia. Selain itu, Gordon juga telah menyerukan ujaran kebencian terhadap Rusia.
“Gordon menyerukan serangan bersenjata ke Rusia dan terkait perang dengan menggunakan senjata nuklir,” tulis Komite Investigasi Rusia dalam pernyataan 21 Maret.
Sebelumnya, Gordon mengadakan wawancara dengan tokoh masyarakat di dua saluran YouTube dari rumahnya di Kiev dengan jumlah gabungan lebih dari 5 juta pelanggan.
2. Gordon masuk dalam daftar teroris atau ekstrimis bagi Rusia
Pada akhir April, pejabat Rusia Olga Zanko meminta Kantor Kejaksaan Agung Rusia untuk memeriksa buku-buku Gordon. Dia mengaku didekati oleh warga yang marah karena karya-karya seorang jurnalis, yang menerbitkan informasi palsu di Rusia.
Sebulan kemudian, kantor kejaksaan mengonfirmasi kepada Zanko bahwa mereka akan memeriksa buku-buku Gordon untuk kepatuhan terhadap hukum Rusia. Buku tersebut kemudian diakui sebagai sumber ekstremisme oleh pengadilan setempat.
Ini berarti bahwa semua toko Rusia harus menarik buku itu dari penjualan. Pada awal April, salah satu badan intelijen Rusia Rosfinmonitoring menambahkan nama Gordon ke daftar orang dan organisasi yang terkait dengan terorisme atau kegiatan ekstremisme.
3. Aset Gordon di Rusia telah dibekukan

Otoritas keuangan Rusia memasukkan Gordon ke dalam daftar hitam sebagai teroris dan ekstremis. Alhasil, sejak April, lembaga tersebut membekukan aset Gordon yang disimpan di Rusia.
Setidaknya sudah ada 200 orang, termasuk warga negara asing, menghadapi tuntutan pidana di Rusia atas pernyataan yang mengecam invasi Moskow ke Ukraina. Pemerintah Rusia dianggap telah membungkam para pihak yang mengkritik invasi di Ukraina.
Menanggapi hal ini, Gordon dikabarkan berterima kasih kepada pemerintah Rusia. Dia menyatakan bahwa dia senang untuk dimasukkan dalam daftar orang-orang yang masuk dalam daftar teroris bagi Rusia.
Selain Gordon, wartawan Ukraina Fakhrudin Sharafmal kemudian ditambahkan ke dalam daftar hitam tersebut. Sebelumnya, Fakhrudin dikabarkan melayangkan seruan untuk melakukan pembantaian terhadap warga Rusia, termasuk anak-anak.