Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wakil Panglima Klaim MBG yang Dibagikan TNI Higienis dan Berkualitas

IDN Times/Amir Faisol
Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita bantah penjarahan di rumah pejabat dibiarkan. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Jenderal Agus sebut TNI ikut berperan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gizi. Kualitas SDM yang sehat dan kuat harus disiapkan sejak dini.
  • Panglima TNI berpesan agar SPPG jaga kebersihan menu makanan, terutama dalam menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang akan dikonsumsi para siswa.
  • Istana akui ada lebih dari 5.000 siswa yang jadi korban keracunan MBG. Data dari tiga lembaga berbeda angka, dengan mayoritas korban berasal dari Provinsi Jawa Barat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan lewat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI higienis dan berkualitas. Pernyataan itu disampaikan untuk merespons banyaknya kasus keracunan menu MBG dalam beberapa bulan terakhir. Istana menyampaikan data dari tiga instansi pemerintah, jumlah korban keracunan mencapai lebih dari 5.000 orang.

"MBG yang dibangun oleh TNI, saya kira higienis dan tidak ada (masalah). Dalam pekan ini beritanya sekarang dipenuhi dengan SPPG SPPG yang kurang profesional," ujar Tandyo di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat (26/9/2025).

Ia mengatakan militer ikut membantu untuk mendistribusikan MBG. Caranya dengan ikut mendirikan SPPG. Berdasarkan keterangan dari Mabes TNI, ada 339 SPPG (Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi) yang dipusatkan di Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar, Jawa Tengah. Ratusan SPPG itu diresmikan langsung oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

"Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendukung program MBG bagi anak-anak sekolah, ibu hamil dan balita di berbagai daerah, khususnya wilayah Karanganyar dan Solo," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Freddy Ardianzah di dalam keterangan tertulis pada hari ini.

1. Jenderal Agus sebut TNI ikut berperan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gizi

(Dokumentasi Puspen TNI)
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (kanan) ketika meresmikan 339 SPPG di Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar. (Dokumentasi Puspen TNI)

Lebih lanjut, di dalam sambutannya Jenderal Agus menegaskan pentingnya peran TNI dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan kuat, kata Agus, harus disiapkan sejak dini. TNI, kata jenderal bintang empat itu siap hadir untuk membantu mewujudkannya.

"Pelibatan TNI dalam program MBG merupakan wujud tanggung jawab moral dan pengabdian TNI kepada rakyat. TNI selalu hadir dalam membantu kesulitan rakyat, salah satunya pemenuhan gizi bagi anak sekolah," katanya.

2. Panglima TNI berpesan agar SPPG jaga kebersihan menu makanan

(Dokumentasi Puspen TNI)
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (kanan) ketika meresmikan 339 SPPG di Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar. (Dokumentasi Puspen TNI)

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto juga sempat melakukan video conference dengan para Panglima Komando Utama (Pangkotama) yang berada di lokasi SPPG TNI di berbagai wilayah. Itu termasuk SPPG yang berada di Kodim Jayapura, Papua.

Agus berpesan agar seluruh dapur SPPG dikelola dengan baik, terutama dalam menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang akan dikonsumsi para siswa.

"Tetap menjaga kebersihannya sehingga higienisnya tetap terjaga dari proses masak sampai pendistribusian dan dikonsumsi oleh anak-anaknya. Jangan terlalu lama makanannya disantap sama siswa-siswa itu. Masakan yang dimakan supaya masih fresh," tutur dia.

3. Istana akui ada lebih dari 5.000 siswa yang jadi korban keracunan MBG

WhatsApp Image 2025-09-17 at 16.58.39 (2).jpeg
Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (KSP), Muhammad Qodari, membongkar jumlah korban keracunan dari program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai lebih dari 5.000 orang. Ini merupakan kali pertama Istana mengungkapkannya ke ruang publik. Meskipun data yang dikutip oleh KSP dari tiga instansi pemerintah berbeda angka.

"Jadi, data dari tiga lembaga sebagai berikut: BGN (Badan Gizi Nasional) ada 46 kasus keracunan dengan jumlah korban 5.080 orang. Itu data per 17 September 2025. Kedua, data dari Kemenkes dengan data 16 September 2025 jumlah korban 5.207 korban. Ketiga, data dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) per 10 September 2025 dengan korban mencapai 5.320 orang," kata Qodari memaparkan di kantor Bina Graha, Komplek Istana Kepresidenan, Senin, 22 September 2025 lalu.

Ia pun juga memegang data korban keracunan MBG dari elemen masyarakat yakni Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Mereka mencatat, ada 5.360 siswa yang menjadi korban keracunan. Namun, JPPI tidak menyebut korban tersebut berasal dari berapa kasus.

Qodari menambahkan, mayoritas korban keracunan berasal dari Provinsi Jawa Barat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Walk Out Massal Saat Netanyahu Pidato di UNGA, Banyak Kursi Kosong

26 Sep 2025, 22:33 WIBNews