Jakarta, IDN Times - Kapal kargo berbendera Hongkong Jin Tian tenggelam di lepas pantai barat daya Jepang pada Rabu (25/01/2023). Upaya evakuasi sedang dilakukan untuk menyelamatkan 18 awaknya setelah empat petugas berhasil diselamatkan.
Kapal itu tenggelam 110 kilometer sebelah barat pulau terpencil Danjo yang merupakan bagian dari prefektur Nagasaki. Penyebab tenggelamnya kapal tersebut sejauh ini masih belum diketahui.
Insiden tersebut tampaknya menjadi yang terburuk sejak sebuah kapal kargo yang membawa hampir 6 ribu ternak tenggelam pada 2020 lalu di lepas pantai. Tenggelamnya kapal itu menyebabkan sekitar 40 orang hilang di laut.
Awak Jin Tian terdiri dari 14 warga negara China dan delapan dari Myanmar, kata Penjaga Pantai. Mereka naik rakit darurat untuk menyelamatkan diri pada pukul 2:40 pagi hari waktu setempat.
Empat awak kapal asal China dikabarkan berhasil diselamatkan. "Pada pukul 07:14, empat warga negara China berhasil diselamatkan, tetapi kami masih mencari 18 anggota yang tersisa," kata juru bicara Penjaga Pantai, dilansir The Straits Times.
Keempat awak kapal yang berhasil diselamatkan oleh kapal pribadi yang berlayar di dekatnya. Kapal pribadi memberi tahu penjaga pantai bahwa anggota kru telah dipindahkan ke sekoci sebelum kapal tenggelam.
Awak kapal tersebut sebelumnya menghubungi penjaga pantai melalui telepon satelit. Mereka mengatakan kapal mereka miring dan mulai banjir sebelum akhirnya tenggelam.
Belum diketahui nasib dari 18 awak kapal lainnya sejauh ini. Evakuasi dikabarkan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan, dilansir Kyodo News.
Seorang juru bicara penjaga pantai mengatakan angin kencang terjadi ketika terdapat panggilan dari kapal tersebut, dilansir Japan Today. Walau begitu, mereka belum bisa memastikan apakah kapal tenggelam akibat cuaca ekstrem atau tidak.
Jepang dikabarkan dilanda badai musim dingin pada hari Selasa (24/01/2023) di bagian barat negara itu. Suhu di kawasan tersebut diketahui berada di titik yang sangat rendah di samping angin yang berhembus kencang.