Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas memeriksa tiket penumpang pesawat maskapai China Southern Airlines. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan kurangnya data COVID-19 di China membuat Negeri Tirai Bambu kesulitan mengelola kasus virus tersebut menjelang Tahun Baru Imlek dua pekan lagi.

Virus COVID-19 di China langsung melonjak setelah pembatasan terkait penyebaran virus tersebut dicabut. Warga China pun saat ini sudah diperbolehkan berwisata ke negara lain.

1. WHO belum punya data lengkap dari China

Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (12/1/2023), WHO mengaku, hingga saat ini, masih belum memiliki cukup data dan informasi dari China untuk membuat penilaian penuh terkait lonjakan virus tersebut.

"Kami telah bekerja dengan rekan-rekan di China," kata Direktur Departemen Siaga dan Respons WHO, Abdi Rahman Mahamud.

Abdi mengungkapkan, China telah memiliki strategi terkait pergerakan warganya ke sejumlah daerah dari yang berisiko tinggi hingga ke berisiko rendah.

"Tapi untuk memahami lonjakan kasus di China, kami butuh data itu," tuturnya.

2. China hapus aturan karantina

Editorial Team

Tonton lebih seru di