Jakarta, IDN Times - Mantan kepala Staf Angkatan Darat dan Presiden Pakistan, Pervez Musharraf, meninggal dunia pada Minggu (05/02/2023) di American Hospital di Uni Emirat Arab. Musharraf dikabarkan telah mengalami sakit serius sejak lama.
Musharraf menjadi presiden kesepuluh Pakistan setelah berhasil melakukan kudeta militer pada tahun 1999. Musharraf menjadi orang nomor satu di Pakistan hingga 2008.
Musharraf telah dinyatakan buron dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dan kasus pembunuhan seorang ulama Masjid Merah. Dia juga pernah menghadapi kasus makar akibat menangguhkan konstitusi pada 2007 .
Musharraf berangkat ke Dubai pada Maret 2016 untuk perawatan medis dan belum kembali sejak itu. Sebelumnya, Musharraf mengungkapkan keinginannya untuk menghabiskan "sisa hidupnya" di Pakistan.
Namun, Musharraf telah meninggal sebelum sempat berkunjung ke negaranya. Belum diketahui secara pasti terkait tempat pemakaman Musharraf.
Selama menjabat sebagai presiden, Musharraf telah menimbulkan ketegangan dengan India, melakukan skandal proliferasi atom, dan melakukan pemberontakan ekstremis Islam. Dia mengundurkan diri pada 2008 akibat sebuah pemakzulan yang kuat.
“Saya hampir menghadapi kematian dan menentangnya beberapa kali di masa lalu karena takdir dan nasib selalu tersenyum pada saya,” Musharraf pernah menulis, dilansir Economic Times. "Saya hanya berdoa agar saya memiliki lebih dari sembilan nyawa seekor kucing," tambahnya dalam tulisan tersebut.
Keluarga Musharraf mengumumkan pada Juni 2022 bahwa dia telah dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu karena menderita amiloidosis. Penyakit tersebut merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan di mana membuat protein menumpuk di organ tubuh.
Musharraf lahir pada 11 Agustus 1943 di New Delhi dan menyelesaikan pendidikan awalnya di Sekolah Menengah St.Patrick di Karachi Musharraf lulus dari Universitas Muslim Aligarh dan mendaftar ke akademi militer.
Pada tahun 1961, pada usia 18 tahun, Musharraf masuk Akademi Militer Pakistan di Kakul saat dirinya juga kuliah di universitas. Dia sendiri lulus di universitas pada 1964 sebelum akhirnya memutuskan fokus ke dunia militer.
Karier di militernya berjalan lancar di Pakistan setelah berhasil menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pada 1998. Jabatan tersebut membawa dirinya menjadi Menteri Pertahanan Pakistan pada tahun berikutnya sebelum akhirnya melakukan kudeta.
Selama menjadi Presiden Pakistan, Musharraf bersekutu dengan Amerika Serikat melawan kelompok ekstrim di Afghanistan. Hubungan Pakistan dan Amerika Serikat menjadi dekat di bawah kepemimpinannya.