Jakarta, IDN Times - Sejumlah media asing mengangkat isu Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto yang menyatakan siap mencalonkan diri lagi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Sejumlah media asing menyoroti pernyataan Prabowo tersebut, seperti Reuters, The Straits Times, Channel News Asia dan The Diplomat.
The Straits Times menulis tentang kesiapan Prabowo untuk kembali maju pada Pilpres 2024. Hal serupa juga ditulis oleh Channel News Asia.
“Itu tugas suci, mengabdi dan melayani rakyat. Tentu saya akan menerimanya dengan baik jika saya dicalonkan,” kata Prabowo, dilansir, Jumat (12/8/2022).
Sebagai sosok yang dituduh melakukan kekejaman di masa lalu, sejumlah media asing kembali mengangkat Prabowo yang dilarang masuk ke Amerika Serikat (AS).
Pelarangan tersebut karena adanya dugaan pelanggaran HAM meski berulang kali dibantah. Namun, AS telah mencabut larangan tersebut pada 2020 lalu karena tidak ada bukti.
Edbert Gani, analis di Center for Strategic and International Studies, mengatakan, sebagai anggota kabinet Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo, Prabowo bisa menjadi saingan yang kuat pada 2024 nanti.
“Publik melihat hubungan yang lebih dekat dan saling menguntungkan antara pemerintah saat ini dan kubunya,” ujar dia.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa Prabowo cukup populer di antara para tokoh yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai pengganti Jokowi. Mulai dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hingga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pada Juni 2022, Prabowo Subianto mengindikasikan dirinya tidak akan maju menjadi calon Presiden (capres) dalam Pemilu 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Prabowo ketika ditanya kriteria ideal capres pada Pemilu 2024 nanti.
"Ya gak harus Prabowo, siapa saja. Jadi gini ya, saya ini belajar dari sejarah. Jadi dalam suatu republik yang baik adalah kewajiban setiap warga negara yang mampu fisik, intelek, jasmani, dan kondisi ekonomi dirinya dan keluarganya wajib untuk menawarkan diri kepada negara dan bangsa," kata Prabowo, di Kantor Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2022).
Alih-alih dirinya, Prabowo justru menginginkan adanya figur anak muda yang bisa menawarkan diri menjadi pemimpin Republik Indonesia.