Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WNI korban TPPO di Myanmar dipulangkan ke Indonesia. (dok. KP2MI)

Jakarta, IDN Times - Myanmar menyerahkan 84 warga negara Indonesia ke Thailand pada Kamis (27/2/2025). Mereka merupakan WNI yang bekerja sebagai online scam, diduga akan dipulangkan dari wilayah tersebut.

Dikutip dari Wall Street Journal, Kamis (27/2/2025), sekitar 70 pria dan 14 perempuan menyeberang dari Myawaddy ke Kota Mae Sot di Thailand, sekitar tengah hari. Mereka melewati imigrasi Thailand, sebelum diserahkan ke pejabat KBRI Bangkok.

"Mereka menuju Bangkok," kata seorang pejabat Thailand. Ia menambahkan, kelompok WNI tersebut akan tiba pada Kamis malam di Bangkok.

"Mereka mungkin akan terbang kembali besok atau hari berikutnya," sambung pejabat tersebut.

Menurut pejabat itu, para WNI ini dibebaskan dari pusat penipuan online ilegal yang berkembang sejak beberapa tahun terakhir di perbatasan Thailand-Myanmar. Sementara itu, pemerintah junta Myanmar dalam pernyataannya menuturkan, 84 warga Indonesia diserahkan melalui Thailand, tanpa memberikan komentar lebih lanjut.

Sementara itu, laman Bangkok Post juga melaporkan, ada lebih dari 7.000 warga negara asing diselamatkan dari pusat penipuan internasional di Shwe Kokko dan KK Park di Myawaddy, Myanmar. Mereka menunggu dipulangkan ke negara asalnya.

Pasukan Penjaga Perbatasan Karen (BGF) Thailand mengirimkan daftar nama 7.141 orang dari 28 negara ke Satgas Ratchamanu Thailand untuk diproses, menurut laporan media lokal. Mereka termasuk 6.716 pria dan 425 wanita.

Kelompok korban terbesar dilaporkan berasal dari Tiongkok, dengan 4.860 orang terdiri dari 4.764 pria dan 96 perempuan. Kemudian dari Vietnam (511 pria dan 61 perempuan), India (498 pria dan 28 perempuan), Ethiopia (396 pria dan 34 perempuan), Indonesia (217 pria dan 66 perempuan), Filipina (54 pria dan 73 perempuan), Malaysia (65 pria dan 4 perempuan), Pakistan (64 pria dan 4 perempuan), Kenya (38 pria dan 26 perempuan), dan Taiwan (24 pria dan satu perempuan).

Editorial Team