Nigeria Ingin Dialog dengan AS soal Ancaman Intervensi Militer

- Tinubu menolak tuduhan adanya persekusi agama di Nigeria
- Warga Nigeria melihat intervensi militer AS akan buat negaranya hancur
- Ancaman AS berdampak besar pada ekonomi Nigeria
Jakarta, IDN Times - Nigeria, pada Minggu (2/10/2025), mendorong pertemuan antara Presiden Nigeria, Bola Tinubu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pertemuan ini diharapkan untuk menyelesaikan masalah ancaman intervensi militer AS di Nigeria.
“Nigeria adalah rekan AS dalam perlawanan terhadap terorisme. Ketika kedua pemimpin bertemu pasti akan ada solusi. Nigeria menyambut baik dukungan AS untuk melawan terorisme selama mereka menghargai integritas teritorial negara kami,” terang Juru Bicara Kepresidenan Nigeria, Daniel Bwala.
Sebelumnya, Trump sudah menyatakan rencana untuk mengirimkan personel militer ke Nigeria. Menurutnya, negara Afrika Barat tersebut tidak memberikan perlindungan kepada pemeluk agama Kristen.
1. Tinubu tolak tuduhan adanya persekusi agama di Nigeria
Tinubu mengatakan bahwa pernyataan Trump tidak menunjukkan realita di Nigeria. Ia menyebut, pemerintahannya selama ini tidak pernah menolak adanya perbedaan agama dan tidak mendorong persekusi pada agama Kristen.
“Nigeria berpegang teguh pada demokrasi yang tertuang dalam konstitusi untuk menjamin kebebasan beragama. Kami selama ini selalu melibatkan seluruh pemuka agama untuk mendorong perdamaian dan melawan perpecahan,” ungkapnya, dikutip dari The Guardian.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nigeria, Kimiebi Ebienfa mengungkapkan bahwa Nigeria tetap berkomitmen kuat dalam melindungi seluruh warga negara terlepas dari ras, agama, dan kepercayaan lainnya. Menurutnya, Nigeria memiliki keberagaman yang membuat negaranya besar.
2. Warga Nigeria melihat intervensi militer AS akan buat negaranya hancur

Dalam 24 jam terakhir, warga Nigeria dikejutkan dengan rencana intervensi militer AS di negaranya. Sejumlah warga mendukung rencana AS tersebut, sedangkan lainnya menolak dan mempertanyakan implikasi jangka panjang pada kedaulatan, keamanan, dan stabilitas Nigeria.
Dilansir Premium Times, banyak warga Nigeria yang menolak invasi militer AS ke Nigeria. Mereka menyebut bahwa tindakan itu mengerikan dan akan membawa negaranya dalam krisis terburuk yang berbuntut pada kematian lebih banyak warga sipil.
Sejumlah warga setempat mereferensikan invasi AS akan membuat Nigeria seperti Afghanistan, Irak, dan Libya. Sejumlah warga menyebut bahwa kedaulatan Nigeria harus dihormati dan tidak boleh ada intervensi asing untuk urusan di dalam negara.
3. Ancaman AS berdampak besar pada ekonomi Nigeria

Ancaman ini berdampak besar pada ekonomi Nigeria sebab selama ini AS masih menjadi rekan dagang utama Nigeria. Kedua negara memiliki hubungan perdagangan yang mencapai 13 miliar dolar AS (Rp217 triliun) pada 2024.
Sebelumnya, AS sudah mengancam akan memutus bantuan ke negara-negara Afrika termasuk ke Nigeria. Pemutusan bantuan itu akan mengganggu saluran untuk membiayai perdagangan dan ekspor energi, hingga program kemanusiaan, dilansir Business Insider Africa.
Meskipun terdapat berbagai upaya untuk diversifikasi ekonomi, Nigeria masih bergantung pada minyak bumi. Segala bentuk eskalasi militer akan mengganggu proses produksi dan pengiriman minyak bumi dari Nigeria.



















