Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Ancam Siap Serang Nigeria dengan Pasukan Bersenjata, Ada Apa?

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)
Intinya sih...
  • Trump perintahkan Pentagon siapkan aksi militer: Trump memerintahkan Pentagon untuk bersiap melakukan tindakan cepat, ganas, dan manis jika Nigeria tidak menghentikan pembunuhan terhadap umat Kristen.api unggahan itu dengan menulis, “Ya, Pak.”
  • Pemerintah Nigeria bantah tuduhan Trump: Pemerintah Nigeria menolak tuduhan adanya genosida terhadap umat Kristen dan menegaskan bahwa negaranya berdiri di atas nilai toleransi dan kebebasan beragama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuai kontroversi usai mengancam akan mengirim militer ke Nigeria dengan ‘senjata siap tembak’ jika negara itu tidak menghentikan pembunuhan terhadap umat Kristen.

Dalam unggahan media sosialnya pada Sabtu (1/11/2025), Trump mengatakan telah meminta Pentagon menyiapkan rencana serangan terhadap ‘teroris Islam’ di Nigeria. Ancaman itu datang sehari setelah ia menyebut, Kristen menghadapi ancaman eksistensial di Nigeria.

“AS akan segera menghentikan semua bantuan kepada Nigeria, dan mungkin akan menyerbu negara itu, guns-a-blazing, untuk menghapus para teroris Islam yang melakukan kekejaman,” ucap Trump.

Pernyataan itu langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Nigeria, yang menolak tuduhan Trump tentang genosida terhadap umat Kristen.

“Karakterisasi Nigeria sebagai negara yang tidak toleran secara agama tidak mencerminkan kenyataan nasional kami,” kata Presiden Bola Ahmed Tinubu dalam pernyataan di media sosial, dikutip dari France24, Senin (3/11/2025).

Pakar keamanan menilai ancaman Trump bisa memperburuk hubungan AS dengan Afrika, terutama karena konflik di Nigeria jauh lebih kompleks dan tidak semata-mata berbasis agama.

1. Trump perintahkan Pentagon siapkan aksi militer

Trump mengaku telah memerintahkan Departemen Perang, sebutan yang ia gunakan untuk Pentagon, untuk bersiap melakukan tindakan. Ia menegaskan jika serangan terjadi, maka akan cepat, ganas, dan manis.

“Jika pemerintah Nigeria terus membiarkan pembunuhan terhadap umat Kristen, AS akan segera bertindak,” tulis Trump dalam unggahannya.

“Mereka lebih baik bergerak cepat,” imbuhnya.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menanggapi unggahan itu dengan menulis, “Ya, Pak.”

Ia menambahkan, militer AS tengah bersiap untuk aksi jika Nigeria tidak melindungi warganya.

Trump juga menuding tanpa bukti ribuan umat Kristen dibunuh oleh Islam radikal. Klaim itu disebarkan luas oleh politisi konservatif AS yang sebelumnya mendesak agar Nigeria masuk daftar Negara yang Perlu Perhatian Khusus (CPC).

Kebijakan tersebut diumumkan Trump sehari sebelum ancaman militernya, dengan alasan adanya ancaman eksistensial terhadap populasi Kristen di Nigeria.

2. Pemerintah Nigeria bantah tuduhan Trump

Pemerintah Nigeria langsung menolak tuduhan adanya genosida terhadap umat Kristen. Presiden Bola Ahmed Tinubu menegaskan negaranya berdiri di atas nilai toleransi dan kebebasan beragama.

“Kebebasan beragama dan toleransi merupakan bagian dari identitas kolektif kami dan akan selalu menjadi demikian,” tulis Tinubu di X (dulu Twitter).

Nigeria adalah negara dengan penduduk terbanyak di Afrika, terbagi hampir seimbang antara Muslim di utara dan Kristen di selatan.

Konflik yang terjadi di beberapa wilayah, seperti bentrokan antara petani Kristen dan penggembala Muslim sering digambarkan sebagai konflik agama, padahal sebagian besar dipicu oleh perebutan lahan dan sumber daya.

Selain itu, Nigeria juga menghadapi ancaman dari kelompok ekstremis Boko Haram di timur laut, yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang sejak 2009 dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.

3. Dunia nilai ancaman Trump berisiko tinggi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/WhiteHouse)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/WhiteHouse)

Banyak pengamat internasional menilai langkah Trump berpotensi menimbulkan krisis diplomatik besar antara AS dan negara-negara Afrika.

“Retorika seperti ini berbahaya karena bisa memperkeruh situasi di lapangan,” kata analis politik Afrika, Dr. Ijeoma Eze, kepada BBC Africa.

“Konflik di Nigeria tidak sesederhana umat Kristen versus Muslim,” lanjut dia.

Para diplomat juga memperingatkan bahwa tindakan militer sepihak AS bisa melanggar kedaulatan Nigeria dan memperburuk instabilitas di kawasan Sahel yang sudah rawan. Di dalam negeri AS, sejumlah anggota Kongres Demokrat menilai pernyataan Trump tidak berdasar dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan politik menjelang pemilu.

Sementara itu, kelompok HAM seperti Amnesty International meminta kedua pihak fokus pada solusi damai dan perlindungan warga sipil, bukan saling mengancam dengan kekuatan militer.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

7 Pelaku Curanmor yang Beraksi di Kota dan Kabupaten Bekasi Ditangkap

03 Nov 2025, 19:18 WIBNews