Pastor di India Aniaya Laki-Laki Hingga Tewas di Ritual Palsu

26 Agu 2024, 14:43 WIB

Fatimah

ilustrasi kejahatan (unsplash.com/Ari Spada)

Intinya sih...

Seorang pria India dianiaya hingga tewas oleh seorang pendeta dan delapan rekannya dalam upaya eksorsisme.
Keluarga korban melaporkan pendeta dan rekannya ke polisi dua hari setelah kejadian.
Polisi menyatakan bahwa kelompok pendeta Kristen sering berkeliaran di desa-desa untuk mencari orang yang sakit.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Seorang pria India berusia 30 tahun dianiaya hingga tewas oleh seorang pendeta dan delapan rekannya dalam upaya untuk mengusir setan dari tubuhnya. Peristiwa tragis ini terjadi di distrik Gurdaspur, negara bagian Punjab.

Korban, Samuel Masih, dilaporkan mengalami kejang-kejang. Khawatir dengan kondisinya, keluarga Samuel memanggil pendeta Jacob Masih alias Jakki ke rumah mereka pada Rabu (21/8/2024). Pendeta tersebut mengklaim bahwa ayah tiga anak itu kerasukan setan dan harus menjalani eksorsisme atau ritual pengusiran setan.

1. Korban diserang secara brutal

Dilansir The Indian Express, keluarga mengatakan bahwa pendeta Jacob, bersama delapan rekannya, menyerang Samuel secara brutal pada Rabu malam. Ia meyakinkan mereka bahwa tindakan tersebut dapat mengusir setan dari tubuh Samuel, dan tidak akan terjadi apa-apa padanya.

Setelah selesai dipukuli, Samuel ditinggalkan di atas ranjang, di mana keluarganya menemukannya sudah meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dimakamkan di pemakaman desa keesokan harinya.

2. Keluarga lapor ke polisi dua hari kemudian

Dua hari setelah kejadian itu, ibu Samuel dan istrinya memutuskan untuk mengambil tindakan hukum terhadap sang pastor dengan melaporkannya ke polisi. Penyelidikan pun telah diluncurkan.

Pada Sabtu (24/8/2024), polisi menggali kembali jenazah Samuel untuk dilakukan pemeriksaan otopsi. Sementara itu, sebuah kasus telah didaftarkan terhadap Jacob Masih dan delapan rekannya.

3. Sejumlah pendeta mencari uang dengan modus menyembuhkan penyakit

Dilansir The Tribune, polisi mengatakan bahwa kelompok-kelompok pendeta Kristen sering berkeliaran di desa-desa di wilayah tersebut setiap pukul 8-11 malam untuk mencari orang yang sakit.

“Kami mendapat laporan bahwa mereka mengambil uang dengan dalih menyembuhkan orang sakit. Kelompok seperti ini sering kami temui ketika kami sedang bertugas malam atau ketika mendirikan pos pemeriksaan sebagai bagian dari patroli malam,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.