Strasbourg, IDN Times - Penembakan terjadi di Kota Strasbourg, Prancis pada Selasa (11/12) waktu setempat. BBC melaporkan, penembakan tersebut terjadi pada pukul 20.00 waktu setempat di dekat kawasan pasar Natal.
Salah satu pemilik toko mengatakan kepada BFM TV bahwa penembakan berlangsung selama 10 menit. Pasar Natal itu sendiri merupakan salah satu destinasi wisata bagi para turis yang pada tahun ini sudah dikunjungi oleh ribuan orang.
Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner mengonfirmasi, hingga saat ini ada tiga korban jiwa dan 12 lainnya mengalami luka. Kepolisian mengatakan bahwa enam orang berada dalam kondisi serius, sedangkan sisanya mendapatkan luka ringan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung mengikuti pertemuan darurat bersama dengan pejabat kabinet di Paris. Kemudian ia mengirimkan cuitan bahwa "solidaritas seluruh bangsa" bersama dengan Strasbourg, para korban serta keluarga mereka.
Pihak berwenang belum mengumumkan identitas lengkap pelaku penembakan. Mereka hanya menyebut bahwa pelaku adalah seorang laki-laki berusia 29 tahun yang lahir di Strasbourg. Ironisnya, kepolisian sudah mendengar namanya dan mengategorikannya sebagai orang yang mungkin mengancam keamanan.
Di saat bersamaan, BFM TV yang bermarkas di Prancis melaporkan seorang laki-laki kabur dari apartemennya di Strasbourgh pada Selasa pagi. Ini terjadi ketika tempat tinggalnya itu digeledah oleh polisi karena dugaan terkait dengan sebuah perampokan. Sejumlah granat ditemukan dalam penggeledahan itu. Pelaku sendiri belum bisa ditemukan.
Usai insiden itu, Wali Kota Strasbourg Roland Ries menginformasikan melalui media sosial bahwa pasar Natal dekat tempat kejadian perkara akan ditutup pada Rabu (12/12). Ia juga menambahkan bendera akan dikibarkan setengah tiang di kantornya.
Sementara itu, otoritas berwenang Prancis membuka investigasi terkait kemungkinan insiden itu berhubungan dengan terorisme. Pencarian juga masih berlangsung untuk menemukan si pelaku.
Pada 19 Desember 2016, pasar Natal yang berlokasi di dekat sebuah gereja di Berlin jadi lokasi serangan teroris. Pelaku adalah seorang laki-laki bernama Anis Amri yang merupakan pencari suaka asal Tunisia. Ia mendapatkan instruksi dari ISIS untuk sengaja menabrakkan truk ke area pasar.
Sebanyak 12 orang tewas dan puluhan lain terluka. Polisi Jerman menangkap Amri empat hari usai serangan dalam sebuah adu tembak. Sebelum kejadian ini, Amerika Serikat mengingatkan sejumlah pasar Natal di Eropa bisa menjadi sasaran pelaku terorisme menjelang hari besar umat Kristen tersebut.