Putri Kerajaan Saudi Dibebaskan Usai 3 Tahun Dipenjara Tanpa Dakwaan

Saat keluar dari penjara, Estramant mengatakan bahwa kliennya sangat lelah sekaligus bersemangat.

“Dia bersyukur karena bisa berkumpul bertatap muka dengan putra-putranya,” ujar Estramant.

Kantor media pemerintah Saudi belum memberi tanggapan. Pihak kerajaan juga tidak pernah secara terbuka mengeluarkan pernyataan seputar kasus tersebut.

Kabar soal penahanan Basmah terungkap pada 2020, ketika dia melalui saluran media sosialnya mengatakan bahwa dia sudah ditahan selama lebih dari satu tahun dalam keadaan sakit di ibu kota Riyadh.

Basmah sebenarnya dijadwalkan pergi kel luar negeri untuk menjalani perawatan pada Februari 2019, tapi ia malah ditangkap. Setelah ditahan, ia diberi tahu bahwa ia dituduh berupaya memalsukan paspor.

Dakwaan terhadap Basmah kemudian dicabut, namun sang putri ditahan bersama putrinya yang saat itu berada bersamanya, kata kerabat dia.

Basmah sempat mengunggah ceritanya di media sosial ketika dia ditahan di penjara Al-Hair.

Reuters tidak dapat memastikan kebenaran kondisi kesehatannya saat ia menghilang dan ditahan. Reuters juga belum bisa memastikan, apakah penahanan Basmah terkait dengan penahan yang dialami sejumlah anggota kerajaan dan warga terkemuka Saudi pada masa lalu.

Beberapa sumber mengatakan, penahanan terhadap orang-orang tersebut diduga bagian dari strategi Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memperkuat kekuasaannya.

Dalam petisi yang disampaikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa tertanggal 5 Maret 2020 dan dibaca Reuters, keluarga Bashmah menduga penahanan terhadap sang putri didasarkan atas peranannya sebagai kritikus atas pelanggaran HAM di Saudi.

“Juga karena mempertanyakan kekayaan yang dibekukan peninggalan ayahnya,” dikatakan dalam petisi itu.