Jakarta, IDN Times - Romeo Nance, remaja berusia 24 tahun, menembak delapan orang hingga tewas di Will County, pinggiran kota Chicago, Amerika Serikat (AS). Insiden itu terjadi pada Minggu (21/1/2024) dan pelaku melarikan diri.
Pada Selasa, lelaki tersebut diketahui berkonfrontasi dengan petugas penegak hukum di Texas, dan kemudian menembak dirinya sendiri. Nance diyakini memiliki hubungan dengan semua korbannya. Motif penembakan itu masih diselidiki oleh kepolisian.
Polisi awalnya menemukan dua korban, satu meninggal dan satunya lagi terluka. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan pencarian Nance melalui identitas kendaraan yang digunakan.
Dilansir Reuters, dalam perburuan tersebut, polisi menemukan dua tempat kejadian perkara (TKP) lain pada Senin di Joliet, Illinois. Di tempat ini, tujuh anggota dari satu keluarga ditemukan tewas tertembak.
"Saya sudah menjadi polisi selama 29 tahun. Ini mungkin TKP terburuk yang pernah saya alami," kata Kepala Polisi Joliet, William Evans.
Rincian kejadian dan rangkaian peristiwa seputar pembunuhan itu masih belum jelas. Nance diduga kuat melarikan diri ke Texas, yang jauhnya sekitar 1.939 kilometer dari Chicago.
Evans menjelaskan, polisi belum dapat memahami isi kepala pelaku. Sementara ini tidak ada bukti yang memberikan motif utama mengapa pembunuhan itu dilakukan. Identitas para korban belum dirilis.
Dilansir Associated Press, dari delapan orang itu, dua korban merupakan perempuan berusia 14 tahun dan 16 tahun. Korban lainnya berusia antara 20 tahun hingga 47 tahun.
Saat pihak berwenang Illinois menggelar konferensi pers di media sosial untuk membagikan rincian awal pembunuhan, beberapa jam kemudian polisi di Texas mengatakan Nance menembak dirinya secara fatal di Natalia saat dihadang petugas.
Juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas, Jason Reyes, mengatakan petugasnya sedang menyelidiki kematian Nance. Dia belum bisa memberi rincian informasi tentang hal itu, atau tentang konfrontasi pelaku dengan petugas.
Kantor Sheriff Will County mengatakan, petugas menemukan korban dengan luka tembak dan darah keluar dari kepala. Salah satu korban diidentifikasi Toyosi Bakare, dibawa ke rumah sakit dan meninggal karena luka-lukanya.
"Diyakini senjata yang digunakan dalam insiden ini adalah pistol kaliber 9 milimeter," kata Dan Jungles, Wakil Kepala Operasi dikutip dari CNN.
Bakare berasal dari Nigeria dan telah tinggal di wilayah itu selama tiga tahun.
Penembakan itu disebut merupakan pembunuhan massal keempat di AS tahun ini. Pembunuhan massal ketiga juga terjadi di Chicago. Polisi menuduh seorang pria membunuh istri dan tiga putrinya yang sudah dewasa.