Kartel Narkoba Serang Desa Terpencil di Meksiko dengan Drone

Jakarta, IDN Times - Organisasi hak asasi menusia di Meksiko pada Jumat (5/1/2024) melaporkan, desa kecil di negara bagian Guerrero telah diserang oleh drone dan sekelompok pria bersenjata.
Dilansir Associated Press, Minerva Bello Center mengatakan bahwa serangan yang terjadi pada Kamis (4/1/2024) itu dilakukan oleh kartel narkoba. Pihaknya menduga para korban kemungkinan besar dibunuh, meskipun pihak berwenang belum bisa memasuki desa tersebut atau mengonfirmasi jumlah kematian.
Desa Helidoro Castillo, di pinggiran Tlacotepec, telah terjebak dalam eskalasi konflik antara kartel La Familia Michoacana dan kartel Generasi Baru Jalisco.
1. Orang-orang bersenjata menembaki penduduk
Direktur Minerva Bello Center, José Filiberto Velázquez, mengatakan bahwa dia mendapat kabar dari masyarakat di desa tersebut pada Kamis bahwa La Familia Michoacana telah menjatuhkan alat peledak dari drone. Tak lama kemudian, komunikasi dari masyarakat desa itu pun terputus.
Menurut penuturan dari polisi setempat, salah seorang korban yang selamat dari serangan itu mengatakan usai serangan drone, orang-orang bersenjata mendatangi desa tersebut ketika warga sedang menyembelih babi. Mereka semua kemudian dibunuh.
Velázquez juga telah berbicara kepada penduduk setempat di desa sekitar. Mereka mengatakan telah mendengar kabar mengenai serangan tersebut dan khawatir hal yang dapat menimpa mereka.
“Ini adalah konflik yang membuat banyak komunitas ketakutan,” kata pemimpin hak asasi manusia tersebut.
2. Pihak berwenang belum bisa menjangkau lokasi serangan karena berisiko
Velázquez mengungkapkan, baik kelompok hak asasi manusia maupun pihak berwenang belum dapat memasuki desa tersebut karena lokasinya yang terpencil dan berisiko. Oleh karena itu, tak banyak yang bisa diketahui mengenai serangan itu.
Jaksa negara bagian Guerrero mengonfirmasi telah terjadi aksi kekerasan di tempat tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa insiden itu kini sedang diselidiki oleh pasukan keamanan.
3. Ahli menilai para kartel kini semakin berani
Menurut organisasi pelacak konflik Crisis Group, terdapat sedikitnya 200 kartel dan organisasi kriminal di Meksiko. Persaingan kartel untuk memperebutkan wilayah telah menyebabkan kekerasan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Guerrero telah menjadi salah satu titik rawan konflik. Pada Oktober, seorang kepala polisi dan 13 anggotanya disergap dan ditembak mati di negara bagian Meksiko selatan.
Para peneliti menilai bahwa aksi para kartel kini semakin berani, di antaranya dengan berperang menggunakan drone di wilayah lain Meksiko, menyusup ke industri legal seperti perdagangan alpukat, bahkan membangun jaringan Wi-Fi mereka sendiri dan memaksa penduduk setempat berlangganan dengan harga tinggi di bawah ancaman kematian.
"Ini benar-benar seperti permainan menyeluruh bagi mereka. Dan ini tidak lagi spesifik untuk barang atau pasar tertentu. Ini tentang mempertahankan wilayah melalui kekerasan. Ini bukan lagi soal narkoba," kata Falko Ernst, analis Crisis Group.