20 Perusahaan Ini Disebut Bertanggung Jawab atas Emisi Karbon Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
London, IDN Times - Sebanyak 20 perusahaan bahan bakar berbasis fosil disebut bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga total emisi gas rumah kaca di dunia. Seluruh perusahaan itu dipandang punya peran signifikan dalam perubahan iklim akibat dari aktivitas yang mengeksploitasi cadangan minyak, gas, dan batu bara tanpa henti.
Data ini disampaikan oleh para peneliti di Climate Accountability Institute, dan dikutip oleh The Guardian pada Rabu (9/10). Tidak semua perusahaan tersebut dimiliki oleh swasta. Beberapa juga dipegang oleh pemerintah. Para peneliti meyakini 20 perusahaan tersebut mendorong krisis iklim yang mengancam masa depan umat manusia.
1. Sebanyak 12 perusahaan berpelat merah
Dari 20 perusahaan, 12 di antaranya adalah punya negara. Ketika digabungkan, perusahaan-perusahaan tersebut bertanggung jawab atas 20 persen dari total emisi gas karbon dalam periode yang sama. Aramco, milik Arab Saudi, menjadi penyumbang polusi terbesar dengan memproduksi 4,38 persen dari keseluruhan emisi gas CO2 secara global.
Berikut adalah daftar 12 perusahaan tersebut:
1. Aramco - Arab Saudi - memproduksi 59,26 miliar ton karbondioksida
2. Gazprom - Rusia - memproduksi 43,23 miliar ton karbondioksida
3. National Iranian Oil Co - Iran - memproduksi 35,66 miliar ton karbondioksida
4. Coal India - India - memproduksi 23,12 miliar ton karbondioksida
5. Pemex - Meksiko - memproduksi 22,65 miliar ton karbondioksida
6. Petróleos de Venezuela - Venezuela - memproduksi 15,75 miliar ton karbondioksida
7. PetroChina - Tiongkok - memproduksi 15,63 miliar ton karbondioksida
8. Abu Dhabi National Oil Co - Abu Dhabi - memproduksi 13,84 miliar ton karbondioksida
9. Kuwait Petroleum Corp - Kuwait - memproduksi 13,48 miliar ton karbondioksida
10. Iraq National Oil Co - Irak - memproduksi 12,60 miliar ton karbondioksida
11. Sonatrach - Aljazair - memproduksi 12,30 miliar ton karbondioksida
12. Petrobras - Brazil - memproduksi 8,68 miliar ton karbondioksida
Baca Juga: #ClimateStrike: 10 Potret Protes Perubahan Iklim dari Berbagai Negara
2. Delapan perusahaan adalah milik swasta
Editor’s picks
Dari delapan perusahaan swasta, Chevron menempati posisi utama sebagai penyumbang polusi terbesar. Berikutnya adalah Exxon, British Petroleum dan Shell. Ketika digabung, keempatnya bertanggung jawab atas lebih dari 10 persen emisi karbon dunia sejak 1965.
Berikut adalah delapan perusahaan swasta multinasional tersebut:
1. Chevron - Amerika Serikat - memproduksi 43,35 miliar ton karbondioksida
2. ExxonMobil - Amerika Serikat - memproduksi 41,90 miliar ton karbondioksida
3. BP - Inggris - memproduksi 34,02 miliar ton karbondioksida
4. Royal Dutch Shell - Belanda - memproduksi 31,95 miliar ton karbondioksida
5. Peabody Energy - Amerika Serikat - memproduksi 15,39 miliar ton karbondioksida
6. ConocoPhillips - Amerika Serikat - memproduksi 15,23 miliar ton karbondioksida
7. Total SA - Prancis - memproduksi 12,35 miliar ton karbondioksida
8. BHP Billiton - Inggris dan Australia - memproduksi 9,80 miliar ton karbondioksida
3. 20 perusahaan itu memproduksi 480 miliar ton karbondioksida
Menurut analisis Richard Heede dari Climate Accountability Institute, sebanyak 20 perusahaan itu berkontribusi terhadap 35 persen dari total karbondioksida dan metan dunia yang berhubungan dengan produksi energi. Sejak 1965, total karbon yang disumbangkan oleh perusahaan-perusahaan itu adalah 480 miliar ton.
Pada 1965 sendiri dipilih sebagai ukuran sebab saat itu pertama kalinya para pakar, pelaku industri dan politisi mengetahui dampak lingkungan dari bahan bakar berbasis fosul. Michael Mann, salah satu ilmuwan iklim ternama dunia, menyebut temuan ini semakin memperjelas dampak aktivitas perusahaan minyak dunia.
4. Beberapa perusahaan menolak disebut bertanggung jawab langsung
Tujuh dari perusahaan yang dihubungi oleh The Guardian menolak disebut bertanggung jawab langsung atas bagaimana minyak, gas atau batu bara yang mereka produksi digunakan oleh konsumen. Beberapa lainnya mengakui secara eksplisit temuan itu dan mengklaim memberi dukungan terhadap pengurangan emisi karbon.
5. BP dan Shell mendukung pajak karbon
Dilansir dari Bloomberg, BP dan Shell mendukung pajak karbon sebagai upaya untuk menekan emisi gas karbon. Pada 2019 ini, masing-masing memberikan Rp14 miliar kepada kelompok advokasi dividen karbon Amerika Serikat dan ikut melobi Kongres agar memberlakukan pajak karbon.
Kedua perusahaan mendorong penetapan harga emisi karbon dimulai sebesar Rp566 ribu per ton. Proposal tersebut juga berisi janji pengurangan gas karbon lebih besar. Langkah perusahaan bahan bakar berbasis fosil ini dianggap tepat secara bisnis. Salah satunya adalah untuk mencegah adanya gugatan hukum berkaitan dengan perubahan iklim.
Baca Juga: Krisis Iklim, Banyak Warga Tuntut Pemerintah dan Korporasi