Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Somalia Unjuk Rasa, Tolak Pengakuan Israel atas Somaliland

ilustrasi protes (unsplash.com/Koshu Kunii)
ilustrasi protes (unsplash.com/Koshu Kunii)
Intinya sih...
  • Berbagai kalangan masyarakat bersatu menolak pengakuan Israel atas Somaliland.
  • Pemerintah Somalia dan komunitas internasional kecam pengakuan Israel atas Somaliland.
  • Sejumlah anggota DK PBB khawatir keputusan itu akan berdampak serius bagi warga Palestina di Gaza.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Somalia melakukan unjuk rasa di berbagai kota di seluruh negeri untuk memprotes pengakuan Israel atas Somaliland, wilayah yang memisahkan diri dari Somalia pada Selasa (30/12/2025). Para demonstran menyebut langkah Israel tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan negara.

Di ibu kota, Mogadishu, massa berkumpul di sejumlah lokasi, termasuk stadion sepak bola utama dan area sekitar bandara. Mereka mengibarkan bendera Somalia sambil meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan persatuan nasional.

“Tindakan Israel tidak dapat diterima oleh masyarakat Somalia, dan Somaliland adalah wilayah Somalia yang tidak dapat dipisahkan. Mitra internasional tidak boleh tinggal diam terhadap isu provokatif yang diangkat oleh Israel ini,” kata Hussein Ali, salah seorang pengunjuk rasa di Mogadishu, dikutip dari Xinhua.

Demonstrasi berkala berskala kecil juga digelar di Borama, kota di bagian barat Somaliland, di mana penduduknya memiliki sikap yang lebih beragam terhadap isu pemisahan dari Somalia.

1. Berbagai kalangan masyarakat bersatu menolak pengakuan Israel atas Somaliland

ilustrasi bendera Somalia (pixabay.com/David Peterson)
ilustrasi bendera Somalia (pixabay.com/David Peterson)

Aksi protes di Somalia diikuti oleh berbagai kalangan, termasuk ulama, tokoh masyarakat, penyair, hingga pelajar dan mahasiswa.

Dilansir dari TRT, seorang ulama bernama bernama Sheikh Shafi mengatakan, Somalia telah menghadapi tantangan besar selama hampir 40 tahun. Ia menyebut Israel sebagai masalah terbesar yang dihadapi negara itu saat ini, seraya menuding Tel Aviv merusak persatuan Somalia

Sheikh Mahmud Bari, ulama lainnya yang menghadiri protes tersebut, mengatakan bahwa para pengunjuk rasa berkumpul untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap persatuan Somalia.

“Tidak mungkin bagi kami mengizinkan Israel memiliki kehadiran di tanah Somalia. Hari ini kami tahu apa yang mereka lakukan terhadap saudara-saudara kami di Palestina," ujarnya.

Penyair Somalia, Guure, juga mengecam tindakan Israel. Ia menegaskan bahwa rakyat tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada pihak mana pun.

2. Pemerintah Somalia dan komunitas internasional kecam pengakuan Israel atas Somaliland

bendera Somalia
bendera Somalia (unsplash.com/aboodi vesakaran)

Somaliland, wilayah berpenduduk lebih dari 3 juta orang di Tanduk Afrika, secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada 1991. Meskipun memiliki pemerintahan dan mata uang sendiri, Somaliland belum pernah diakui oleh negara mana pun hingga Jumat (26/12/2025).

Israel menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui Somaliland sebagai negara berdaulat. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pemerintahnya akan segera mengupayakan kerja sama dengan Somaliland di bidang pertanian, kesehatan, teknologi, dan ekonomi.

Pengakuan Israel tersebut segera menuai kecaman langsung dari Somalia maupun negara-negara lain, yang menilainya sebagai pelanggaran hukum internasional sekaligus ancaman terhadap stabilitas regional.

Presiden Somalia, Presiden Hassan Sheikh Mohamud, telah mendesak pimpinan Somaliland untuk membatalkan keputusan tersebut. Ia memperingatkan bahwa wilayah itu, yang menghadap jalur strategis menuju Laut Merah, tidak boleh digunakan sebagai basis untuk menargetkan negara lain.

Pemberontak Houthi di Yaman juga menyatakan bahwa setiap kehadiran Israel di Somaliland akan dianggap sebagai target militer.

3. Sejumlah anggota DK PBB khawatir keputusan itu akan berdampak serius bagi warga Palestina di Gaza

perempuan memegang bendera Somalia (rawpixel.com/The African Union Mission in Somalia)
perempuan memegang bendera Somalia (rawpixel.com/The African Union Mission in Somalia)

Dilansir dari Al Jazeera, sebagian besar anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam pengakuan Israel atas Somaliland dalam pertemuan darurat di New York pada Senin (29/12/2025). Sejumlah negara menilai keputusan tersebut berisiko menimbulkan implikasi serius bagi warga Palestina di Gaza..

Amerika Serikat (AS) menjadi satu-satunya anggota DK PBB yang tidak mengecam pengakuan Israel tersebut. Meski demikian, Washington menegaskan bahwa posisinya terkait Somaliland tidak berubah.

Duta Besar Somalia untuk PBB, Abu Bakr Dahir Osman, memperingatkan bahwa pengakuan tersebut bertujuan mendorong perpecahan di Somalia. Ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa langkah itu dapat memfasilitasi pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza ke wilayah barat laut Somalia.

“Pengabaian total terhadap hukum dan moralitas ini harus dihentikan sekarang,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil perwakilan AS untuk PBB, Tammy Bruce, menyatakan bahwa bahwa Israel memiliki hak yang sama seperti negara berdaulat lainnya untuk menjalin hubungan diplomatik. Wakil Duta Besar Israel untuk PBB, Jonathan Miller, juga menegaskan bahwa keputusan itu tidak dimaksudkan sebagai tindakan bermusuhan terhadap Somalia, dan mendorong negara-negara lain di DK PBB untuk mengikuti langkah Israel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Kala Warga Jakarta Terpukau Aksi Drone di Momen Pergantian Tahun 2026

01 Jan 2026, 01:09 WIBNews