Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Orang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan tudingan negara-negara Barat, khususnya aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), terkait ketegangan Rusia-Ukraina adalah perang informasi.

Vorobieva mengatakan bahwa penyebaran informasi bahwa Rusia akan menyerang Ukraina adalah suatu kebohongan dan dia menilai itu sebagai "terorisme informasi".

"Semua informasi invasi Rusia ini hanyalah cara untuk mengalihkan perhatian masyarakat dunia dan juga untuk menampilkan Rusia sebagai agresor," ujar Vorobieva dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Jumat (18/2/2022)..

1. Dubes Rusia tuding ini adalah pengalihan isu dari perluasan NATO

Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)

Menanggapi kekhawatiran dan tudingan mengenai peningkatan kehadiran pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina, Vorobieva menyebut itu hanya upaya Barat mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari ancaman nyata keamanan yang ada.

"Salah satu ancaman keamanan di Eropa ini tentu saja adalah perluasan NATO," tambahnya. Vorobieva menilai bahwa kekhawatiran Barat itu sebagai hal yang tidak logis.

2. Keberadaan pasukan Rusia di wilayah perbatasan diklaim sebagai hal wajar

Editorial Team

Tonton lebih seru di