Jakarta, IDN Times - Swedia akan membeli 44 unit tank tempur Leopard 2A8 terbaru buatan Jerman dengan total nilai 1,97 miliar dolar AS (sekitar Rp31,9 triliun).
Pada Kamis (9/1/2025), Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari modernisasi militer terbesar negara tersebut sejak 1950-an. Tank-tank baru ini akan melengkapi armada yang ada, sekaligus menggantikan unit yang telah disumbangkan ke Ukraina.
Swedia resmi bekerja sama dengan KNDS, perusahaan persenjataan asal Jerman-Perancis, untuk pengadaan Leopard 2A8. Tank ini dikenal sebagai versi paling canggih dalam keluarga Leopard, dilengkapi sistem perlindungan lapis baja generasi terbaru.
“Pengiriman tank dijadwalkan dimulai pada 2028 hingga 2031,” dilansir DW.
Sebanyak 10 unit akan menggantikan tank yang sebelumnya dikirimkan ke Ukraina, sementara 66 unit Leopard 2 lainnya akan direnovasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Langkah ini disebut sebagai respons atas meningkatnya ancaman keamanan di kawasan Eropa. Jonson menyatakan bahwa Swedia akan memiliki 154 unit tank modern pada tahun 2031 sebagai bagian dari komitmen memperkuat aliansi NATO.
Leopard 2A8 adalah tank tempur utama generasi terbaru buatan Krauss-Maffei Wegmann (KMW) dan Rheinmetall. Versi ini merupakan pengembangan dari Leopard 2A7, dengan sistem lapis baja multi-layer modern.
Menurut Army Recognition, demonstrasi pertama Leopard 2A8 dilakukan pada Mei 2023 dalam pameran pertahanan IDET di Brno, Ceko. Tank ini telah dipesan oleh berbagai negara, termasuk Jerman, Belanda, dan Lithuania.
Di Jerman, Kementerian Pertahanan telah memesan 105 Leopard 2A8, sementara Belanda mengonfirmasi pembelian 46 unit. Negara-negara NATO ini terus memperbarui armada tempur mereka untuk menghadapi tantangan keamanan global.
Selain membeli tank Leopard, Swedia juga berencana merenovasi 90 kendaraan tempur lainnya, termasuk CV90 MkIV. Kendaraan ini merupakan versi terbaru dari infantry fighting vehicle (IFV) CV90, yang sebelumnya dianggap sudah usang.
Menurut CZ Defence, CV90 MkIV hadir dengan kemampuan yang jauh lebih canggih dibandingkan versi awalnya di era 1990-an. Kendaraan ini kemungkinan besar akan digunakan oleh Brigade Mekanis ke-7, yang saat ini masih mengoperasikan kendaraan BVP-2 yang sudah ketinggalan zaman.
Dengan pembaruan ini, Swedia memastikan bahwa seluruh kekuatan militernya mampu beradaptasi dengan tuntutan medan perang modern.