Hakim Perintahkan Tinder Hentikan Diskriminasi Terhadap Pengguna "Senior"

Menurut Tinder, biaya yang dikenakan kepada pengguna memang sengaja dibedakan. Ini karena pihak Tinder memandang pengguna muda "lebih terbatas secara finansial" dibandingkan yang sudah lebih tua. Alhasil, menurut mereka, biaya Tinder Plus tidak bisa disamakan agar tetap menarik untuk anak-anak muda.

Meski demikian, hakim tetap menganggap kebijakan itu tidak tepat. "Apapun hasil riset pasar yang dilakukan Tinder tentang pendapatan relatif para pengguna berusia muda dan kemauan membayar untuk layanan itu, sebagai grup, sebagaimana dibandingkan dengan pengguna lebih tua, beberapa individu tak cocok dengan pengelompokan mereka," kata hakim.

Dengan kata lain, beberapa konsumen lebih tua ada yang 'terbatas secara finansial' dan tidak terlalu bersedia membayar dibandingkan kelompok usia muda. Beberapa keuntungan memakai Tinder Plus adalah profil pengguna akan mendapat boost gratis satu kali sebulan.

Lalu, hanya orang-orang yang sudah dipilih pengguna yang bisa melihat profil tersebut. Tinder menjanjikan pengguna fasilitas premium ini bisa memilih pengguna lain dari seluruh dunia. Kemudian, bisa mengulang profil pengguna lain secara tak terbatas.

Di Indonesia sendiri, pengguna di bawah usia 30 tahun wajib membayar Rp 129.000 per bulan untuk layanan Tinder Plus. Paket layanan pun terbagi menjadi tiga. Selain untuk satu bulan, pengguna juga ditawarkan paket enam bulan sebesar Rp 78.167 (diskon 39 persen).

Kemudian, penawaran ketiga adalah paket 12 bulan sebesar Rp 57.500. Sementara itu, pengguna yang berusia 30 tahun ke atas hanya diberikan opsi paket satu bulan Tinder Plus. Biayanya sendiri jauh lebih murah yakni Rp 40.000.